8 Web Browser Google Chrome. 9. Aplikasi Youtube Studio. Jika kamu termasuk salah seorang yang baru memulai debutmu di dunia Youtube, tentu saja banyak hal-hal yang harus kamu persiapkan. Mulai dari ide konten hingga perlengkapan seperti kamera, microphone, komputer, aplikasi editing video, dan sebagainya.
1404/2022 Langsung saja kita akan belajar membuat aplikasi pemesanan makanan dalam hal ini pemesanan kopi. Beberapa point yang akan kita pelajari yaitu : Penjelasan : uraian singkat mengenai aplikasi yang akan dibuat. Pembuatan project baru dengan android studio. Membangun layout aplikasi. Memberikan perintah pada komponen aplikasi.
Caramembuat aplikasi konversi uang di android studio 18. Untuk memudahkan belajar membuat aplikasi android dengan cepat badoystudio telah merilis beberapa ebook premium android studio di antaranya yaitu. Tutorial membuat aplikasi di android studio super lengkap api sdk layout name selamat datang di dunia android bagi agan yang masih anget
Fungsidari aplikasi ini ialah : Langsung saja ke tahapan membuat kalkulator sederhana dengan android studio: Source: www.caraa.id. Kalau belum menginstall anda langsung ke website resmi developer android. Tutorial ini dibuat menggunakan android studio versi 3.5. Source: www.ngulikode.com. Script membuat aplikasi kalkulator di android studio.
Tentumerupakan sebuah aplikasi rekaman yang tidak kalah jika dibandingkan dengan Aplikasi Edit Video Terbaik Android. 5. Caustic 3. Caustic 3 juga bisa menjadi alternatif bagi anda yang ingin mengedit video hasil cover lagu. Aplikasi ini juga akan memberikan keuntungan dimana anda bukan hanya bisa melakukan perekaman video, malainkan anda juga
AppSheetsebagai media perantara dari Spreadsheet yang dapat kita gunakan dalam membuat Aplikasi tanpa coding melalui IOS atau Tablet#AbsenOnline#AppSheet#An
265iN. menj Plong postingan Cara Membentuk Aplikasi Kamera dengan Android Studio ini kita akan menciptakan menjadikan aplikasi yang nantinya boleh mengakses organ keras android yaitu pemotret. Hasil terbit aplikasi nan dibuat nantinya akan tampak sebagai halnya gambar di bawah. Aplikasi kodak yang akan dibuat akan dulu primitif. Saja akan menampilkan tampilan kamera, dan belum bisa melakukan jepretan gambar. Fungsi jepretan gambar akan di tambahkan pada postingan lebih jauh. Bikin lebih lagi dahulu project hijau dengan ukuran seperti dibawah. Baca Pendirian Membuat Project Yunior di Android Sanggar Berbarengan tetapi lakukan membuat tuntutan kodak silahkan ikuti ancang-awalan di bawah ini Langkah 1 Tambah izin menggunakan camera di ... ... Langkah 2 Edit seperti berikut. Langkah 3 Edit class MainActivity seperti berikut. public class MainActivity extends AppCompatActivity { private FrameLayout fr_kamera; private SurfaceView sv; private SurfaceHolder sh; private Camera cm; Override protected void onCreateBundle savedInstanceState { setContentView fr_kamera = findViewById sv = new SurfaceViewthis; sh = SurfaceHolderCallback; } private class SurfaceHolderCallback implements { Override public void surfaceCreatedSurfaceHolder holder { cm = parameters = List ss = pictSize = } Override public void surfaceChangedSurfaceHolder holder, int matra, int width, int height { try { parameters = List previewSize = pre = lp = new }catch Exception e{} } Override public void surfaceDestroyedSurfaceHolder holder { } } } Kalau camera anda orientasinya tidak sesuai dengan yang diharapkan silahkan rubah pada adegan ia dapat menggantinya misalnya 0, 90, 180. Pada episode tersebut jika tidak sesuai bisa jadi hp kamu tegakkan ke atas, tetapi rencana yang tampil sampai-sampai mengaret ke samping. Selanjutka kita akan membuat tombol kerjakan menangkap tangkapan pemotret, lanjut di postingan Cara Membuat Petisi Kamera Bagian Kedua – Capture Image.
Pada postingan Cara Membuat Aplikasi Kamera dengan Android Studio ini kita akan membuat aplikasi yang nantinya dapat mengakses perangkat keras android yaitu kamera. Hasil dari aplikasi yang dibuat nantinya akan tampak seperti gambar di bawah. Aplikasi kamera yang akan dibuat akan sangat sederhana. Hanya akan menampilkan tampilan kamera, dan belum bisa melakukan jepretan gambar. Fungsi jepretan gambar akan di tambahkan pada postingan selanjutnya. Buat terlebih dahulu project baru dengan format seperti dibawah. Baca Cara Membuat Project Baru di Android Studio Langsung saja untuk membuat aplikasi kamera silahkan ikuti langkah-langkah di bawah ini Langkah 1 Tambah izin menggunakan camera di ... ... Langkah 2 Edit seperti berikut. Langkah 3 Edit class MainActivity seperti berikut. public class MainActivity extends AppCompatActivity { private FrameLayout fr_kamera; private SurfaceView sv; private SurfaceHolder sh; private Camera cm; Override protected void onCreateBundle savedInstanceState { setContentView fr_kamera = findViewById sv = new SurfaceViewthis; sh = SurfaceHolderCallback; } private class SurfaceHolderCallback implements { Override public void surfaceCreatedSurfaceHolder holder { cm = parameters = List ss = pictSize = } Override public void surfaceChangedSurfaceHolder holder, int format, int width, int height { try { parameters = List previewSize = pre = lp = new }catch Exception e{} } Override public void surfaceDestroyedSurfaceHolder holder { } } } Jika camera anda orientasinya tidak sesuai dengan yang diharapkan silahkan rubah pada bagian anda bisa menggantinya misalnya 0, 90, 180. Pada bagian tersebut jika tidak sesuai bisa jadi hp anda tegakkan ke atas, tetapi gambar yang tampil malah memanjang ke samping. Selanjutka kita akan membuat tombol untuk menangkap tangkapan kamera, lanjut di postingan Cara Membuat Aplikasi Kamera Bagian Kedua - Capture Image.
Android menyediakan akses penuh ke perangkat keras kamera sehingga kita dapat membangun aplikasi berbasis kamera. Dan jika kita hanya sebagai pengguna, kita dapat melakukan request aplikasi kamera untuk mengambil foto dan menampilkan mengakses kamera pada android, perlu mengimplementasikan kode defensif untuk memverifikasi perangkat kamera. Jika fungsi aplikasi yang kita buat untuk mengambil gambar, maka batasi visibilitasnya di Google Play untuk perangkat yang terdapat kameranya. Untuk memberikan informasi bahwa aplikasi yang kita buat menggunakan kamera, maka dapat menggunakan perintah dalam manifes. Jika aplikasi yang kita buat tidak membutuhkan perangkat kamera maka berikan perintah pada androidrequired menjadi langkah-langkah untuk membuat aplikasi kamera pada android studio 1. Buat project baru dengan cara klik File — New — New Project, setelah itu pilih Empty Activity dan klik button Next. Checklist pada bagian This project will support instant app dan Use android.* kemudian klik Aktifkan jendela hapus textview “Hello World” pada area kerja. Kemudian drag LinearLayoutvertical pada area kerja3. Setelah itu, tambahkan imageview dengan cara klik Common — drag ImageView ke area kerja4. Pada jendela resourcenya, klik bagian icon segitiga pada Project, pilih pic_launcher_background, klik OK5. Setting imageview dengan klik layout_margin, atrur layout_marginTop 15dp, layout_height 300dp6. Selanjutnya tambahkan button dengan cara klik Common — drag Button ke area kerja, ganti nama button menjadi CAPTURE, dan ubah id menjadi btn_capture7. Atur lebar button menjadi layout_width 200dp, kemudian atur juga posisi button layout_marginLeft 100dp dan layout_marginTop 30dp8. Langkah selanjutnya buka file masukkan script kotlin sebagai berikut9. Tambahkan user permission pada Manifest agar datap mengakses external storage10. Jalankan aplikasi dengan klik icon Run App, maka akan muncul tampilan seperti klik “CAPTURE” maka akan ke perangkat kamera, dan jika klik “GALLERY” maka akan ke perangkat galeri
Android Studio adalah sebuah lingkungan pengembangan terintegrasi Integrated Development Environment yang digunakan untuk membuat aplikasi Android. Dalam artikel ini, Anda akan belajar cara membuat aplikasi kamera di Android Studio dengan mudah dan cepat. 1. Persiapan Sebelum memulai, pastikan Anda sudah mengunduh dan menginstal Android Studio di komputer Anda. Selain itu, pastikan juga Anda memiliki pemahaman dasar tentang bahasa pemrograman Java dan XML. 2. Membuat Proyek Baru Setelah Anda membuka Android Studio, klik tombol Start a new Android Studio project’ atau pilih File > New > New Project. Kemudian, atur konfigurasi proyek sesuai keinginan Anda. 3. Mengatur Layout Setelah membuat proyek baru, Anda akan melihat tampilan Layout Editor. Di sinilah Anda dapat mengatur tata letak aplikasi kamera Anda. Anda dapat menambahkan button, text view, dan lain-lain. 4. Menambahkan Kode Selanjutnya, Anda dapat menambahkan kode untuk mengaktifkan kamera. Anda dapat menggunakan intent untuk mengaktifkan aplikasi kamera default di perangkat atau Anda juga dapat membuat kamera khusus untuk aplikasi Anda. Berikut contoh kode untuk membuka kamera default private void openCamera {Intent intent = new Intent REQUEST_IMAGE_CAPTURE; } 5. Mendapatkan Hasil Terakhir, Anda dapat mengambil hasil dari kamera dan menampilkannya di aplikasi. Berikut contoh kode untuk mengambil dan menampilkan gambar yang diambil dari kamera Override protected void onActivityResultint requestCode, int resultCode, Intent data {if requestCode == REQUEST_IMAGE_CAPTURE && resultCode == RESULT_OK {Bundle extras = imageBitmap = Bitmap } Kesimpulan Dalam artikel ini, Anda telah belajar cara membuat aplikasi kamera di Android Studio dengan mudah dan cepat. Mulailah dengan mempersiapkan diri dan mengatur proyek baru. Kemudian, atur tata letak dan tambahkan kode untuk mengaktifkan kamera dan menampilkan hasilnya. Sekarang, Anda siap untuk membuat aplikasi kamera Anda sendiri! Related video of Cara Membuat Aplikasi Kamera di Android Studio
Tetap teratur dengan koleksi Simpan dan kategorikan konten berdasarkan preferensi Anda. 1. Sebelum memulai Dalam codelab ini, Anda akan mempelajari cara membuat aplikasi kamera yang menggunakan CameraX untuk menampilkan jendela bidik, mengambil foto, merekam video, dan menganalisis aliran gambar dari kamera. Untuk mencapai hal ini, kami akan memperkenalkan konsep kasus penggunaan di CameraX, yang dapat Anda gunakan untuk berbagai operasi kamera, dari menampilkan jendela bidik hingga merekam video. Prasyarat Pengalaman pengembangan Android dasar. Pengetahuan tentang MediaStore akan berguna, tetapi tidak wajib. Yang akan Anda lakukan Pelajari cara menambahkan dependensi CameraX. Pelajari cara menampilkan pratinjau kamera dalam aktivitas. Kasus penggunaan Pratinjau Buat aplikasi yang dapat mengambil foto dan menyimpannya di penyimpanan. Kasus penggunaan ImageCapture Pelajari cara menganalisis frame dari kamera secara real time. Kasus penggunaan ImageAnalysis Pelajari cara merekam video ke MediaStore. Kasus penggunaan VideoCapture Yang Anda butuhkan Perangkat Android atau emulator Android Studio Android 10 dan yang lebih baru direkomendasikan Perilaku MediaStore bergantung pada ketersediaan penyimpanan yang dibatasi. Dengan Android Emulator**, sebaiknya gunakan Perangkat Virtual Android AVD yang didasarkan pada Android 11 atau yang lebih tinggi**. Perhatikan bahwa CameraX hanya memerlukan API level yang didukung minimum 21. Android Studio Arctic Fox atau yang lebih baru. Pemahaman tentang Kotlin dan Android ViewBinding 2. Membuat project Di Android Studio, buat project baru, lalu pilih Empty Activity saat diminta. Selanjutnya, beri nama aplikasi "CameraXApp", dan konfirmasi atau ubah nama paket menjadi " Pilih Kotlin untuk bahasa, lalu setel API level minimum ke 21 yang merupakan persyaratan minimum untuk CameraX. Untuk versi Android Studio yang lebih lama, pastikan Anda menyertakan dukungan artefak AndroidX. Menambahkan dependensi Gradle Buka file untuk modul dan tambahkan dependensi CameraX dependencies { def camerax_version = " implementation " implementation " implementation " implementation " implementation " implementation " } CameraX membutuhkan beberapa metode yang merupakan bagian dari Java 8, sehingga kita perlu menyetel opsi kompilasi sebagaimana mestinya. Di akhir blok android, tepat setelah buildTypes, tambahkan kode berikut compileOptions { sourceCompatibility targetCompatibility } Codelab ini menggunakan ViewBinding, jadi aktifkan dengan hal berikut di akhir blok android{} buildFeatures { viewBinding true } Saat diminta, klik Sync Now, dan kita akan siap menggunakan CameraX di aplikasi. Membuat tata letak codelab Di UI untuk codelab ini, kita menggunakan hal berikut CameraX PreviewView untuk melihat pratinjau gambar/video kamera. Tombol standar untuk mengontrol pengambilan gambar. Tombol standar untuk memulai/menghentikan perekaman video. Panduan vertikal untuk memosisikan dua tombol. Mari kita ganti tata letak default dengan kode ini untuk Membuka file tata letak activity_main di res/layout/ dan menggantinya dengan kode berikut. Mengupdate file res/values/ dengan kode berikut CameraXApp Take Photo Start Capture Stop Capture Menyiapkan Ganti kode di dengan kode berikut, tetapi jangan ubah nama paket. Hal ini mencakup pernyataan impor, variabel yang akan kita buat instance-nya, fungsi yang akan kita implementasikan, dan konstanta. onCreate telah diimplementasikan agar kita dapat memeriksa izin kamera, memulai kamera, menetapkan onClickListener untuk tombol rekam dan foto, serta mengimplementasikan cameraExecutor. Meskipun onCreate diimplementasikan untuk Anda, kamera belum akan berfungsi hingga kami mengimplementasikan metode dalam file tersebut. package import import import import import import import import import import import import import import import import import import import import import import import import import import import import import import import import import typealias LumaListener = luma Double -> Unit class MainActivity AppCompatActivity { private lateinit var viewBinding ActivityMainBinding private var imageCapture ImageCapture? = null private var videoCapture VideoCapture? = null private var recording Recording? = null private lateinit var cameraExecutor ExecutorService override fun onCreatesavedInstanceState Bundle? { viewBinding = setContentView // Request camera permissions if allPermissionsGranted { startCamera } else { this, REQUIRED_PERMISSIONS, REQUEST_CODE_PERMISSIONS } // Set up the listeners for take photo and video capture buttons { takePhoto } { captureVideo } cameraExecutor = } private fun takePhoto {} private fun captureVideo {} private fun startCamera {} private fun allPermissionsGranted = { baseContext, it == } override fun onDestroy { } companion object { private const val TAG = "CameraXApp" private const val FILENAME_FORMAT = "yyyy-MM-dd-HH-mm-ss-SSS" private const val REQUEST_CODE_PERMISSIONS = 10 private val REQUIRED_PERMISSIONS = mutableListOf .apply { if Menambahkan akan memastikan bahwa perangkat memiliki kamera. Menentukan .any berarti bahwa kamera dapat berupa kamera depan atau kamera belakang. Salin kode ini ke Poin-poin di bawah akan menguraikan kode yang baru saja kita salin. override fun onRequestPermissionsResult requestCode Int, permissions Array, grantResults IntArray { if requestCode == REQUEST_CODE_PERMISSIONS { if allPermissionsGranted { startCamera } else { "Permissions not granted by the user.", finish } } } Periksa apakah kode permintaan sudah benar; abaikan jika sebaliknya. if requestCode == REQUEST_CODE_PERMISSIONS { } Jika izin diberikan, panggil startCamera. if allPermissionsGranted { startCamera } Jika izin tidak diberikan, tampilkan toast untuk memberi tahu pengguna bahwa izin tidak diberikan. else { "Permissions not granted by the user.", finish } Jalankan aplikasi. Kini aplikasi akan meminta izin untuk menggunakan kamera dan mikrofon 4. Mengimplementasikan kasus penggunaan Pratinjau Di aplikasi kamera, jendela bidik digunakan untuk memungkinkan pengguna melihat pratinjau foto yang akan mereka ambil. Kita akan mengimplementasikan jendela bidik menggunakan class Preview CameraX. Untuk menggunakan Preview, pertama-tama kita harus menentukan konfigurasi, yang kemudian akan digunakan untuk membuat instance kasus penggunaan. Instance yang dihasilkan adalah hal yang kita ikat ke siklus proses CameraX. Salin kode ini ke dalam fungsi startCamera. Poin-poin di bawah ini akan menguraikan kode yang baru saja kita salin. private fun startCamera { val cameraProviderFuture = // Used to bind the lifecycle of cameras to the lifecycle owner val cameraProvider ProcessCameraProvider = // Preview val preview = .build .also { } // Select back camera as a default val cameraSelector = try { // Unbind use cases before rebinding // Bind use cases to camera this, cameraSelector, preview } catchexc Exception { "Use case binding failed", exc } }, } Buat instance ProcessCameraProvider. Instance ini digunakan untuk mengikat siklus proses kamera ke pemilik siklus proses. Tindakan ini akan meniadakan tugas membuka dan menutup kamera karena CameraX memahami siklus proses. val cameraProviderFuture = Tambahkan pemroses ke cameraProviderFuture. Tambahkan Runnable sebagai satu argumen. Kita akan mengisinya nanti. Tambahkan sebagai argumen kedua. Tindakan ini akan menampilkan Executor yang berjalan di thread utama. {}, Di Runnable, tambahkan ProcessCameraProvider. Ini digunakan untuk mengikat siklus proses kamera kita ke LifecycleOwner dalam proses aplikasi. val cameraProvider ProcessCameraProvider = Lakukan inisialisasi objek Preview, panggil build di dalamnya, dapatkan penyedia platform dari jendela bidik, lalu tetapkan pada pratinjau. val preview = .build .also { } Buat objek CameraSelector, lalu pilih DEFAULT_BACK_CAMERA. val cameraSelector = Buat blok try. Di dalam blok tersebut, pastikan tidak ada yang terikat ke cameraProvider, lalu ikat cameraSelector dan objek pratinjau kita ke cameraProvider. try { this, cameraSelector, preview } Kode ini dapat gagal dengan beberapa cara, misalnya jika aplikasi tidak lagi menjadi fokus. Gabungkan kode ini dalam blok catch untuk mencatat log jika ada kegagalan. catchexc Exception { "Use case binding failed", exc } Jalankan aplikasi. Sekarang kita melihat pratinjau kamera. 5. Mengimplementasikan kasus penggunaan ImageCapture Kasus penggunaan lainnya berfungsi dengan cara yang sangat mirip dengan Preview. Pertama, kita tentukan objek konfigurasi yang digunakan untuk membuat instance objek kasus penggunaan sebenarnya. Untuk mengambil foto, Anda akan mengimplementasikan metode takePhoto, yang dipanggil saat tombol Take photo ditekan. Salin kode ini ke dalam metode takePhoto. Poin-poin di bawah ini akan menguraikan kode yang baru saja kita salin. private fun takePhoto { // Get a stable reference of the modifiable image capture use case val imageCapture = imageCapture ? return // Create time stamped name and MediaStore entry. val name = SimpleDateFormatFILENAME_FORMAT, .format val contentValues = ContentValues.apply { put name put "image/jpeg" if > { put "Pictures/CameraX-Image" } } // Create output options object which contains file + metadata val outputOptions = .BuildercontentResolver, contentValues .build // Set up image capture listener, which is triggered after photo has // been taken outputOptions, object { override fun onErrorexc ImageCaptureException { "Photo capture failed ${ exc } override fun onImageSavedoutput val msg = "Photo capture succeeded ${ msg, msg } } } Pertama, dapatkan referensi ke kasus penggunaan ImageCapture. Jika kasus penggunaan adalah null, keluar dari fungsi. Kasus penggunaan akan null jika kita mengetuk tombol foto sebelum pengambilan gambar disiapkan. Tanpa pernyataan return, aplikasi akan error jika kasus penggunaan null. val imageCapture = imageCapture ? return Selanjutnya, buat nilai konten MediaStore untuk menyimpan gambar. Gunakan stempel waktu agar nama tampilan di MediaStore menjadi unik. val name = SimpleDateFormatFILENAME_FORMAT, .format val contentValues = ContentValues.apply { put name put "image/jpeg" if > { put "Pictures/CameraX-Image" } } Buat objek OutputFileOptions. Di objek ini, kita dapat menentukan hal-hal tentang bagaimana output yang kita inginkan. Kita ingin output disimpan di MediaStore sehingga aplikasi lain dapat menampilkannya, jadi tambahkan entri MediaStore. val outputOptions = .BuildercontentResolver, contentValues .build Panggil takePicture pada objek imageCapture. Teruskan outputOptions, eksekutor, dan callback saat gambar disimpan. Anda akan mengisi callback berikutnya. outputOptions, object {} Jika pengambilan gambar gagal atau pengambilan gambar gagal disimpan, tambahkan kasus error untuk mencatat log bahwa pengambilan gambar gagal. override fun onErrorexc ImageCaptureException { "Photo capture failed ${ exc } Jika pengambilan gambar tidak gagal, foto berhasil diambil. Simpan foto ke file yang kita buat sebelumnya, tampilkan toast untuk memberi tahu pengguna bahwa pengambilan gambar berhasil, lalu cetak laporan log. override fun onImageSavedoutput { val savedUri = val msg = "Photo capture succeeded $savedUri" msg, msg } Buka metode startCamera, lalu salin kode ini di bawah kode untuk melihat pratinjau. imageCapture = Terakhir, update panggilan ke bindToLifecycle di blok try untuk menyertakan kasus penggunaan baru this, cameraSelector, preview, imageCapture Metode akan terlihat seperti ini pada tahap ini private fun startCamera { val cameraProviderFuture = // Used to bind the lifecycle of cameras to the lifecycle owner val cameraProvider ProcessCameraProvider = // Preview val preview = .build .also { } imageCapture = .build // Select back camera as a default val cameraSelector = try { // Unbind use cases before rebinding // Bind use cases to camera this, cameraSelector, preview, imageCapture } catchexc Exception { "Use case binding failed", exc } }, } Jalankan kembali aplikasi dan tekan Take Photo. Kita akan melihat toast yang ditampilkan di layar dan pesan di log. Melihat foto Setelah foto yang baru diambil disimpan ke MediaStore, kita dapat menggunakan aplikasi MediaStore apa pun untuk melihatnya. Misalnya, dengan aplikasi Google Foto, lakukan Mulai Google Foto . Ketuk "Galeri Foto" tidak diperlukan jika tidak login ke aplikasi Foto dengan akun Anda untuk melihat file media yang diurutkan, dan folder "CameraX-Image" milik kita. Ketuk ikon gambar untuk meninjau foto lengkap; dan ketuk tombol Lainnya di pojok kanan atas untuk melihat detail foto yang diambil. Jika hanya mencari aplikasi kamera yang sederhana untuk mengambil foto, kita sudah selesai. Semudah itu. Jika kita ingin mengimplementasikan penganalisis gambar, baca terus. 6. Mengimplementasikan kasus penggunaan ImageAnalysis Cara terbaik untuk membuat aplikasi kamera kita lebih menarik adalah menggunakan fitur ImageAnalysis. Fitur ini memungkinkan kita menentukan class kustom yang mengimplementasikan antarmuka dan yang akan dipanggil dengan frame kamera yang akan datang. Kita tidak perlu mengelola status sesi kamera atau bahkan membuang gambar; mengikat ke siklus proses yang diinginkan aplikasi kita sudah cukup, seperti dengan komponen berbasis siklus proses lainnya. Tambahkan penganalisis ini sebagai class dalam di Penganalisis mencatat log luminositas rata-rata gambar. Untuk membuat penganalisis, kita mengganti fungsi analyze di class yang mengimplementasikan antarmuka private class LuminosityAnalyzerprivate val listener LumaListener { private fun ByteArray { rewind // Rewind the buffer to zero val data = ByteArrayremaining getdata // Copy the buffer into a byte array return data // Return the byte array } override fun analyzeimage ImageProxy { val buffer = val data = val pixels = { and 0xFF } val luma = listenerluma } } Dengan class yang mengimplementasikan antarmuka yang perlu kita lakukan adalah membuat instance LuminosityAnalyzer di ImageAnalysis, mirip dengan kasus penggunaan lainnya, dan mengupdate fungsi startCamera sekali lagi, sebelum panggilan ke Di metode startCamera, tambahkan kode ini di bawah kode imageCapture. val imageAnalyzer = .build .also { LuminosityAnalyzer { luma -> "Average luminosity $luma" } } Update panggilan bindToLifecycle di cameraProvider untuk menyertakan imageAnalyzer. this, cameraSelector, preview, imageCapture, imageAnalyzer Metode lengkap kini akan terlihat seperti ini private fun startCamera { val cameraProviderFuture = // Used to bind the lifecycle of cameras to the lifecycle owner val cameraProvider ProcessCameraProvider = // Preview val preview = .build .also { } imageCapture = .build val imageAnalyzer = .build .also { LuminosityAnalyzer { luma -> "Average luminosity $luma" } } // Select back camera as a default val cameraSelector = try { // Unbind use cases before rebinding // Bind use cases to camera this, cameraSelector, preview, imageCapture, imageAnalyzer } catchexc Exception { "Use case binding failed", exc } }, } Jalankan aplikasi sekarang. Aplikasi akan menghasilkan pesan yang serupa dengan ini di logcat kira-kira setiap detik. D/CameraXApp Average luminosity ... 7. Mengimplementasikan kasus penggunaan VideoCapture CameraX menambahkan kasus penggunaan VideoCapture di versi dan telah melakukan peningkatan lebih lanjut sejak saat itu. Perlu diperhatikan bahwa VideoCapture API mendukung banyak fitur perekaman video, jadi agar codelab ini tetap dapat dikelola, codelab ini hanya menunjukkan perekaman video dan audio ke MediaStore. Salin kode ini ke dalam metode captureVideo kode ini mengontrol awal dan penghentian kasus penggunaan VideoCapture. Poin-poin di bawah ini akan menguraikan kode yang baru saja kita salin. // Implements VideoCapture use case, including start and stop capturing. private fun captureVideo { val videoCapture = ? return = false val curRecording = recording if curRecording != null { // Stop the current recording session. recording = null return } // create and start a new recording session val name = SimpleDateFormatFILENAME_FORMAT, .format val contentValues = ContentValues.apply { put name put "video/mp4" if > { put "Movies/CameraX-Video" } } val mediaStoreOutputOptions = MediaStoreOutputOptions .BuildercontentResolver, .setContentValuescontentValues .build recording = .prepareRecordingthis, mediaStoreOutputOptions .apply { if MainActivity, == { withAudioEnabled } } .start { recordEvent -> whenrecordEvent { is -> { { text = getString isEnabled = true } } is -> { if ! { val msg = "Video capture succeeded " + "${ msg, .show msg } else { recording?.close recording = null "Video capture ends with error " + "${ } { text = getString isEnabled = true } } } } } Periksa apakah kasus penggunaan VideoCapture telah dibuat jika tidak, jangan lakukan apa pun. val videoCapture = videoCapture ? return Nonaktifkan UI hingga tindakan permintaan diselesaikan oleh CameraX; UI akan diaktifkan kembali di dalam VideoRecordListener yang terdaftar pada langkah berikutnya. = false Jika ada perekaman aktif yang sedang berlangsung, hentikan dan lepaskan recording saat ini. Kita akan diberi tahu saat file video yang direkam siap digunakan oleh aplikasi kita. val curRecording = recording if curRecording != null { recording = null return } Untuk mulai merekam, kita membuat sesi perekaman baru. Pertama, kita membuat objek konten video MediaStore yang diinginkan, dengan stempel waktu sistem sebagai nama tampilan sehingga kita dapat merekam beberapa video. val name = SimpleDateFormatFILENAME_FORMAT, .format val contentValues = ContentValues.apply { put name put "video/mp4" if > { put "Movies/CameraX-Video" } } Buat dengan opsi konten eksternal. val mediaStoreOutputOptions = MediaStoreOutputOptions .BuildercontentResolver, Tetapkan contentValues video yang dibuat ke dan build instance MediaStoreOutputOptions kita. .setContentValuescontentValues .build Konfigurasikan opsi output ke Recorder dari VideoCapture dan aktifkan rekaman audio videoCapture .output .prepareRecordingthis, mediaStoreOutputOptions .withAudioEnabled Aktifkan Audio di rekaman ini. .apply { if MainActivity, == { withAudioEnabled } } Mulai rekaman baru ini, dan daftarkan pemroses VideoRecordEvent lambda. .start { recordEvent -> //lambda event listener } Saat perekaman permintaan dimulai oleh perangkat kamera, alihkan teks tombol "Start Capture" ke "Stop Capture". is -> { { text = getString isEnabled = true } } Setelah perekaman aktif selesai, beri tahu pengguna dengan toast, dan alihkan tombol "Stop Capture" kembali ke "Start Capture", serta aktifkan kembali is -> { if ! { val msg = "Video capture succeeded " + "${ msg, .show msg } else { recording?.close recording = null "Video capture succeeded " + "${ } { text = getString isEnabled = true } } Di startCamera, tempatkan kode berikut setelah baris pembuatan preview. Tindakan ini akan membuat kasus penggunaan VideoCapture. val recorder = .setQualitySelector .build videoCapture = Opsional juga di dalam startCamera, nonaktifkan kasus penggunaan imageCapture dan imageAnalyzer dengan menghapus atau menjadikan kode berikut sebagai komentar /* comment out ImageCapture and ImageAnalyzer use cases imageCapture = val imageAnalyzer = .build .also { LuminosityAnalyzer { luma -> "Average luminosity $luma" } } */ Ikat kasus penggunaan Preview + VideoCapture ke kamera siklus proses. Masih di dalam startCamera, ganti panggilan dengan kode berikut // Bind use cases to camera cameraSelector, preview, videoCapture Pada tahap ini, startCamera akan terlihat seperti ini val cameraProviderFuture = // Used to bind the lifecycle of cameras to the lifecycle owner val cameraProvider ProcessCameraProvider = // Preview val preview = .build .also { } val recorder = .setQualitySelector .build videoCapture = /* imageCapture = val imageAnalyzer = .build .also { LuminosityAnalyzer { luma -> "Average luminosity $luma" } } */ // Select back camera as a default val cameraSelector = try { // Unbind use cases before rebinding // Bind use cases to camera cameraProvider .bindToLifecyclethis, cameraSelector, preview, videoCapture } catchexc Exception { "Use case binding failed", exc } }, } Build dan jalankan. Kita akan melihat UI yang sudah dikenal dari langkah sebelumnya. Rekam beberapa klip Tekan tombol "START CAPTURE". Perhatikan bahwa teks akan berubah menjadi "STOP CAPTURE". Rekam video selama beberapa detik/menit. Tekan tombol "STOP CAPTURE" tombol yang sama untuk memulai pengambilan gambar. Melihat video sama seperti melihat file gambar tangkapan Kita akan menggunakan aplikasi Google Foto untuk meninjau video yang direkam Mulai Google Foto . Ketuk "Galeri Foto" untuk melihat file media yang diurutkan. Ketuk ikon folder "CameraX-Video" untuk melihat daftar klip video yang tersedia. Ketuk ikon untuk memutar klip video yang baru saja direkam. Setelah pemutaran selesai, ketuk tombol Lainnya di pojok kanan atas untuk memeriksa detail klip. Hanya itu yang kita perlukan untuk merekam video. Namun, VideoCapture CameraX menawarkan banyak fitur lain, termasuk menjeda/melanjutkan perekaman. merekam ke File atau FileDescriptor. dan lainnya. Untuk petunjuk cara menggunakannya, lihat dokumentasi resmi. 8. Opsional Menggabungkan VideoCapture dengan kasus penggunaan lainnya Langkah VideoCapture sebelumnya menunjukkan kombinasi Preview dan VideoCapture yang didukung di semua perangkat seperti yang didokumentasikan dalam tabel kemampuan perangkat. Pada langkah ini, kita akan menambahkan kasus penggunaan ImageCapture ke kombinasi VideoCapture + Preview yang ada untuk menunjukkan Preview + ImageCapture + VideoCapture. Dengan kode yang ada dari langkah sebelumnya, hapus tanda komentar dan aktifkan pembuatan imageCapture di startCamera imageCapture = Tambahkan FallbackStrategy ke pembuatan QualitySelector yang ada. CameraX dapat mengambil resolusi yang didukung jika yang diperlukan tidak didukung dengan kasus penggunaan imageCapture. .setQualitySelector Selain itu, di startCamera, ikat kasus penggunaan imageCapture dengan pratinjau dan kasus penggunaan videoCapture yang ada catatan jangan mengikat imageAnalyzer, karena kombinasi preview + imageCapture + videoCapture + imageAnalysis tidak didukung this, cameraSelector, preview, imageCapture, videoCapture Sekarang fungsi startCamera akhir akan terlihat seperti ini private fun startCamera { val cameraProviderFuture = // Used to bind the lifecycle of cameras to the lifecycle owner val cameraProvider ProcessCameraProvider = // Preview val preview = .build .also { } val recorder = .setQualitySelector .build videoCapture = imageCapture = /* val imageAnalyzer = .also { setAnalyzer cameraExecutor, LuminosityAnalyzer { luma -> "Average luminosity $luma" } } */ // Select back camera as a default val cameraSelector = try { // Unbind use cases before rebinding // Bind use cases to camera this, cameraSelector, preview, imageCapture, videoCapture } catchexc Exception { "Use case binding failed", exc } }, } Build dan jalankan. Kita akan melihat UI yang sudah dikenal dari langkah sebelumnya. Namun, kali ini tombol "Take Photo" dan "Start Capture" berfungsi. Lakukan perekaman Ketuk tombol "START CAPTURE" untuk mulai merekam. Ketuk "TAKE PHOTO" untuk mengambil gambar. Tunggu hingga pengambilan gambar selesai kita akan melihat toast seperti yang kita lihat sebelumnya. Ketuk tombol "STOP CAPTURE" untuk berhenti merekam. Kita sedang melakukan pengambilan gambar saat pratinjau dan perekaman video sedang berlangsung. Lihat file gambar dan video yang diambil seperti yang kami lakukan di aplikasi Google Foto dari langkah sebelumnya. Kali ini, kita akan melihat dua foto dan dua klip video. Opsional Ganti imageCapture dengan ImageAnalyzer kasus penggunaan pada langkah-langkah di atas langkah 1 hingga langkah 4 kita akan menggunakan kombinasi Preview + ImageAnalysis +VideoCapture Perhatikan lagi bahwa kombinasi Preview +Analysis +ImageCapture +VideoCapture mungkin tidak didukung meskipun dengan perangkat kamera LEVEL_3. 9. Selamat! Anda telah berhasil menerapkan hal berikut ke aplikasi Android baru dari awal Menyertakan dependensi CameraX ke dalam project baru. Menampilkan jendela bidik kamera menggunakan kasus penggunaan Preview. Menerapkan pengambilan foto dan menyimpan gambar ke penyimpanan menggunakan kasus penggunaan ImageCapture. Mengimplementasikan analisis frame dari kamera secara real time menggunakan kasus penggunaan ImageAnalysis. Mengimplementasikan perekaman video dengan kasus penggunaan VideoCapture. Jika Anda tertarik untuk membaca lebih lanjut tentang CameraX dan berbagai hal yang dapat Anda lakukan dengan CameraX, lihat dokumentasi atau clone contoh resmi. Kecuali dinyatakan lain, konten di halaman ini dilisensikan berdasarkan Lisensi Creative Commons Attribution sedangkan contoh kode dilisensikan berdasarkan Lisensi Apache Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Kebijakan Situs Google Developers. Java adalah merek dagang terdaftar dari Oracle dan/atau afiliasinya.
cara membuat aplikasi kamera android studio