VIDEO: Timelapse images show the Milky Way galaxy glimmering in the night sky as it eerily lights up the town of al-Nayrab, in Syria's northwestern Idlib region, on the frontline between regime AplikasiMencari Milky Way. Here are a number of highest rated Aplikasi Mencari Milky Way pictures upon internet. We identified it from reliable source. Its submitted by government in the best field. We recognize this nice of Aplikasi Mencari Milky Way graphic could possibly be the most trending subject once we allowance it in google gain or JAKARTA– Periset telah menemukan bahwa Milky Way menempati kekosongan yang luas di luar angkasa, hampir dua miliar tahun cahaya. Astronom juga menemukan struktur filamen dan lubang yang unik ke alam semesta. Ahli dari University of Wisconsin, Madison, percaya bahwa kekosongan ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa kehidupan di Bumi Galaksiini disebut Bima sakti atau Milky Way karena muncul sebagai pita cahaya, seperti susu di langit ketika dilihat di daerah yang gelap. Galaksi ini mengandung banyak sekali bintang. Diperkirakan ada sekitar 100 miliar bintang di dalamnya. Tata surya ini berjarak sekitar 25.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. MilkyWay AI, dari Singapura: Solusi ritel pintar bertenaga AI yang memanfaatkan teknologi pengenalan gambar untuk membantu peritel mengelola inventaris barang dan memaksimalkan penjualan “Agar Asia Pasifik tetap menjadi yang terdepan dalam transformasi global, dibutuhkan disruptor, visioner, dan futuris. Berikutini adalah 9 aplikasi dari Google yang bisa membuat hidupmu lebih simple! 1. Allo. arstechnica.net. Allo adalah aplikasi chatting dari Google untuk Android. Di Allo, kamu bisa memilih untuk mengetikkan pesanmu atau langsung berbicara lewat aplikasi itu, sehingga mempermudahmu kalau sedang ingin mengirim pesan, di saat terburu-buru. xUAaq0t. Milky way alias kumpulan bintang adalah salah satu objek foto favorit yang kerap menarik perhatian, sehingga gak jarang banyak orang berburu ingin mendapatkan foto milky way terbaik. Namun sayang, memotret milky way itu bisa dibilang susah terlebih jika kamu gak menguasai biar kamu makin jago saat ingin memotret milky way di langit malam maka gak ada salahnya simak langkah dan cara memotret milky way berikut ini. Dijamin deh, pasca membaca artikel berikut kamu bakal lebih jago lagi motret milky way dengan kamera Cari lokasi potret milky way yang pertama yang perlu kamu perhatikan saat akan memotret milky way adalah dengan mencari lokasi yang pas. Lokasi ideal untuk memotret milky way adalah di lahan terbuka saat langit malam sedikit mendung. Maksudnya, langit tak terlalu terang karena sinar bulan tapi juga tak mendung tertutupi jangan memotret milky way di dekat rumah atau di perkotaan, karena percuma. Ya, milky way tak akan muncul kalau lokasi tempatmu memotret terang Siapkan tripod agar milky way dapat dipotret dengan sudah mendapat lokasi yang pas jangan lupa siapkan tripod. Kenapa tripod penting saat motret milky way? Karena tripod bisa membuat gerak kamera jauh lebih stabil. Fyi, untuk motret milky way memang sangat diperlukan kamera stabil agar milky way dapat terbidik dengan Gunakan lensa wide angle saat potret milky way dengan aperture tripod dan kamera siap, jangan lupa siapkan lensa wide angle. Atur aperture-nya dengan level maksimal f/ atau f/ Juga Mau Hasil Foto Kamu Canggih Kayak Fashion Blogger? Curi 9 Tips Ini!4. Gak ketinggalan, atur ISO kamera DSLR-mu di level 3200 agar keindahan potret milky way makin memulai, kamu bisa atur ISO kamera DSLR di level angka 3200. Angka ini sangat pas buat memulai memotret milky way. Jika belum maksimal, maka kamu bisa atur lagi level ISO hingga mendapatkan porsi settingan yang Gunakan speed terendah agar milky way makin cantik saat dipotret. atur speed kamera DSLR-mu di level terendah dalam hal ini 30 detik. Hindari mengatur speed kameramu melebihi 30 detik, karena semakin lama rana terbuka maka dapat membuat milky way yang ingin kamu potret cahayanya hanya terlihat semacam garis Atur format kamera DSLR-mu dengan tipe menggunakan format kamera JPEG. Mengapa? Karena menggunakan format JPEG malah bikin kualitas gambar milky way hasil jepretanmu bakal kurang fokus dan tak itu, atur tipe kamera ke format RAW agar fotonya terlihat lebih tajam dan Jangan lupa, atur komposisi objek milky way agar terlihat lebih langkah-langkah di atas sudah kamu lakukan, maka jangan lupa atur komposisi objek fotomu. Kamu bisa menggunakan pengaturan komposisi yang sudah menjadi fitur bawaan di setiap kamera DSLR lebih dramatis, sertakan satu objek lain dan jadikan milky way sebagai latar belakang fotomu. Gunakan garis bantuan untuk meletakkan milky way di posisi yang pas. Biasanya sih, sepertiga di atas garis atau sepertiga di bawah beberapa langkah dan cara memotret milky way dengan DSLR. Dijamin deh, kalau kamu mengikuti langkah-langkah di atas maka foto milky way kamu bakal lebih menarik dan kamu bakal lebih jago lagi memotret milky way dengan kamera Juga 8 Trik Rahasia Foto Makanan Biar Menggoda ala Food Blogger Sirajin – Deretan Aplikasi Foto Milky Way Android yang sangat mendukung supaya mendapatkan hasil lihat orang lain mengambil gambar dari luar angkasa yang begitu indah? Orang biasa menyebutnya milky way atau dalam bahasa indonesianya adalah bima sakti merupakan galaksi spiral yang besar termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total massa sekitar massa matahari, yang memiliki 200-400 miliar bintang dengan diameter tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun sekali orang yang suka mengambil keindahan bima sakti di malam hari hanya dengan menggunakan smartphonenya. Tidak heran lagi karena smartphone jaman sekarang sudah memiliki kualitas yang lumayan untuk bisa menangkap milky beberapa aplikasi pendukung yang bisa membantu kita dalam menangkap milky way pada malam hari, salah satunya adalah AccuWeather yang digunakan untuk mengetahui cuaca keadaan langit di sekitar Aplikasi Foto Milky Way Android & IOSBerikut beberapa aplikasi pendukung untuk memotret milky way di hp android dan IOS 1. Stellarium Mobile Sky MapAplikasi Stellarium tidak hanya disediakan untuk mobile melainkan bisa juga digunakan untuk pc / komputer / laptop. Aplikasi ini dapat membantu kita dalam menemukan letak milky way tanpa membuang akan meminta akses GPS untuk menentukan dimana letak kita saat ini. Jika sudah diatur letak kita saat itu sedang dimana, maka aplikasi ini akan otomatis menampilkan keadaan bintang-bintang dilangit sesuai lokasi aplikasi ini kita dapat mempercepat ataupun memperlambat waktu yang ada di aplikasi untuk melihat peta bintang dan mencari posisi milkyway yang di mobile android & ios, aplikasi ini harus dibeli dengan harga Rp di playstore, sedangkan di app store khusus pengguna ios seharga $ menggunakan pc / laptop / komputer, aplikasi ini bisa di download secara gratis di website resminya Phases of the MoonDengan aplikasi ini kita bisa melihat milky way memanfaatkan seberapa besar bulan yang muncul. Phases of the Moon merupakan aplikasi untuk melihat seberapa besar bulan yang muncul, jika bulan terang maka milkywaypun tidak tampak dikarenakan tertutup cahaya aplikasi ini kita dapat melihat kapan besarnya bulan akan muncul, apakah hari ini, besok atau lusa. Kita dapat melihatnya dengan ukuran yang pas. 3. AccuWeatherAccuWeather merupakan aplikasi yang digunakan untuk melihat cuaca dengan lokasi yang akurat. Aplikasi ini dapat memprediksikan cuaca per jam ataupun beberapa hari yang akan datang berdasarkan alamat tau lokasi yang kita ini mempunyai akurasi yang cukup tinggi, jika cuaca akan hujan, maka akan langsung memberitahukannya. Jika cerah kembali maka akan langsung berubah menjadi Star TrackerAplikasi Star Tracker hampir mirip dengan Stellarium, aplikasi akan menampilkan keadaan langit dan dimana milkyway yang bisa kita Tracker biasa digunakan oleh orang-orang yang menyukai ilmu astronomi dan benda luar angkasa. Dengan aplikasi ini wawasan kita dengan luar angkasa akan ini bisa Anda dapatkan secara gratis di playstore dan app store. Ulasan dari aplikasi ini lumayan cukup Camera FV 5Jika keempat aplikasi diatas merupakan pendukung untuk menentukan cuaca dan lokasi milkyway. Aplikasi Camera FV 5 ini wajib Anda gunakan untuk mengatur manual settingan kamera pada ponsel pintar dapat mengatur ISO, Shutter Speed, kecerahan dan yang lainya sesuai yang diperlukan untuk mengambil foto Milkyway. Jika hp Anda belum ada pengaturan manual di kameranya, lebih baik menggunakan aplikasi camera fv 5 ini. Dulu aplikasi ini harus dibeli dengan harga Rp sedangkan sekarang bisa Anda download secara gratis di playstore maupun app LightroomJika Anda sudah berhasil mendapatkan gambar milkyway yang bagus namun sedikit gelap atau kurang maksimal. Anda bisa sedikit mengedit menambahkan cahaya dan mengatur terang gelap menggunakan aplikasi Lightroom masih banyak lagi aplikasi pendukung untuk pengeditan gambar ketika sudah mendapatkan hasil jepretan dari smartphone dan Cara Foto Milky way dengan SmartphoneAda beberapa Tips dan Cara Foto Milky way dengan Smartphone yang perlu Anda PeralatanPeralatan menjadi faktor penting untuk mendapatkan hasil milky way yang bagus walaupun hanya dengan menggunakan smartphone. Berikut beberapa peralatan yang harus disiapkanSmartphone dengan Kamera minimal mempunyai ISO 1600 dan SS 18TripodBeberapa aplikasi yang sudah dibahas di atasLensa external tidak wajibKenapa harus menggunakan tripod? karena jika kamera goyang sedikitpun hasilnya tidak akan bagus, maka dari itu disarankan untuk menggunakan Tempat yang idealTempat yang ideal untuk mendapatkan milky way yang bagus adalah di gunung atau pantai, dengan keadaan gelap tanpa ada lampu kota yang mengganggu. Hasil maksimal akan Anda dapatkan jika mengambil gambar di tempat yang minim cahaya. Hal ini untuk menghindarkan dari “kalah” nya sinar bintang dengan polusi lampu-lampu rumah yang bisanya ada di pembahasan Aplikasi Foto Milky Way Android & IOS serta Tips dan Cara Foto Milky way dengan Smartphone. Untuk mendapatkan hasil yang bagus, kita harus dapat menentukan kapan waktu yang tepat dan milky way muncul. Stellarium merupakan salah satu aplikasi andalan saya ketika akan berburu Milky Way ataupun ingin membaca bintang di langit malam. Aplikasi ini menurut saya ini sangatlah mudah digunakan dan juga cukuplah lengkap untuk orang awam mengenai perbintangan seperti saya.. Pertama kali memotret Milky Way tahun 2012 di Pulau Beras Cara menggunakan Stellarium untuk mencari Milky Way bisa dikatakan sangatlah mudah, pada artikel kali ini saya akan mencoba untuk berbagi pengalaman kepada para pemmbaca blog ini. Bukan hanya Milky way saja, namun planet, bintang, rasi bintang atau satelit buatan manusia masih bisa kita lacak posisinya di bintang langit. Bila Anda ingin mempelajari bagaimana cara memotret Mily Way, silahkan untuk menuju artikel Cara Memotret Milky Way. Dalam artikel tersebut sudah saya jabarkan secara lengkap dan mudah untuk dimerngerti. Akan saya bagi menjadi dua bagian, perrtama adalah cara menggunakan program Stellarium di komputer, sedangkan yang kedua adalah cara menggunakan aplikasi Steallrium di android. A. Cara menggunakan Stellarium di Komputer untuk Mencari Milky Way Pastikan telah terinstal program Stellarium di komputer anda. BIla belum ada, silahkan download secara gratis pada website resmi Stellarium. Bukalah program Stellarium, secara default akan terbuka dalam mode full screen. Pengenalan panel pengaturan pada program Stellarium sangatlah mudah, cukup arahkan tetikus anda ke bagian kiri sebelah bawah dan bagian bawah sebelah kiri. Secara default, panel ini bersifat auto-hide, jika anda ingin membuatnya selalu muncul, maka klik saja bagian yang ditunjukan pada gambar di bawah ini Klik saja untuk mengaktifkan dan menonaktifkan auto-hide panelnya Pada panel bagian bawah sebelah kiri merupakan pengaturan untuk mengkustomisasi tampilan langit anda. Kemudian pada bagian kanan ada pengaturan waktu langit anda, untuk mempercepat ke depan, atau mempercepat ke belakang. Pengaturan yang paling utama harus anda lakukan adalah dengan menentukan lokasi anda saat ini. Tenang saja, walaupun tidak terkoneksi dengan internet, program Stellarium tetap bisa berjalan dengan baik. Aturlah lokasi anda melalui panel berikut ini Pengaturan lokasi sangat penting dalam program Stellarium Lalu ketikkan kota Anda, saya memasukkan Kota Semarang sebagai contoh, Laku OK Kemudian masukllah ke menu sky n window options. Karena kita akan mencari Milky Way, maka kita rubah angkanya menjadi 4. Lalu biarkan pengaturan lainnya kecuali anda ingin mengotak-atik lebih lanjut. Rubahlah angkanya, semakin besar maka akan semakin terang Berikutnya, rubahlah waktunya. Pastikan anda mengatur waktu langit anda menjadi malam hari, karena Milky Way hanya muncul saat malam hari. Tampilan langitnya akan mengikuti waktu yang anda atur secara real time Untuk pengaturan tanggal, menurut pengalaman saya, jika pada bulan-bulan muda seperti April dan sekitarnya, Milky Way baru muncul sekitar pukul ke atas. Lalu pada bulan-bulan tua seperti Oktober dan sekitarannya, Milky Way sudah muncul saat matahari terbenam, sekitar jam Pengaturan waktu tersebut tidaklah mengikat, silahkan Anda coba sendiri saat menentukan tanggal untuk memotret Milky Way. Lalu tinggal sesuaikan saja jam berapa dengan cara menggunakan panel pengaturan waktu di bagian bawah sebelah tengah. Pada gambar berikut ini, saya menggunakan pengaturan pada tanggal 1 Mei 2017 pukul Milky Way sudah cukup nampak di langit selatan. Contoh penampakan Milky way malam ini Satu hal yang sangat penting, Milky Way selalu muncul di langit selatan, jadi jangan sampai anda mencarinya di langit utara. Untuk benda langit lainnya, Anda bisa mempelajari posisi mulai dari planet di tata surya, bintang hingga satelit buatan manusia. Anda tinggal mengklik objek langit tersebut, maka akan muncul teks informasi di pojok kiri atas langit anda. Memakai lensa 18-55 mm tetap bisa mendapatkan hasil yang seperti ini lho B. Cara menggunakan Stellarium di Android untuk Mencari Milky Way Saya baru mencobanya di sistem operasi Andoird. Aplikasi Stellarium ini bisa Anda dapatkan di Playstore secara bebayar dengan harga Rp. Cara paling mudah adalah dengan melalui pemotongan pulsa melalui beberapa operator selular di Indonesia. Membuat aplikasi seperti ini tuh susah, maka belilah yang asli Pengaturannya sebenarnya sama saja, cukup pilih saja bagian menu di kiri bawah layar. Lalu aturlah mulai dari tingkat cahaya Milky Way, Lokasi dan waktu. Untuk zoom in dan zoom out bisa mengetuk tombol + dan – atau dengan cara mencubit layar. Lokasi bisa memakai GPS, mudah sekali LIngkaran merah kanan adalah tombol untuk mengaktfikan gyroscope Salah satu keunggulan Stellarium di Android yang saya coba ini adalah adanya dukungan untuk menggunakan sensor gyroscope. Cukup ketuk saja ikon sensor yang berada di bagian bawah, lalu tinggal putar-putarkan saja ponsel anda sekehendak anda, atau bisa ditempelkan ke bintang yang terang di depan anda. Saya menggunakan ponsel Redmi Note 2 yang secara teknis telah memiliki sensor gyroscope dan bisa dikalibrasi bersamaan dengan kompas. Cara paling cepat untuk mengkalibrasi kompas dan gyroscope adalah dengan menggerakannya menjadi angka delapan seperti gambar berikut ini Move your phone like when you dancing Anda juga bisa mencari informasi mengenai objek langit tersebut dengan cara mengetuk benda langit tersebut. Berikut ini saya mencoba melakukan pengaturan lokasi di Kota Semarang, pada tanggal 1 Mei 2017 pada pukul WIB. Tampilan Milky Way malam ini dari layar ponsel saya Bila anda masih penasaran bagaimana cara memotret Milky Way, silahkan menuju artikel Cara Memotret Milky Way Menggunakan Lensa Kit. Saya dan Milky way di tepian pematang sawah, 🙂 lensa kit juga 😀 Sekian, semoga artikel ini bermanfaat untuk anda yang sedang mencari bagaimana cara menggunakan program dan aplikasi Stellarium. Bila ada hal yang kurang jelas, silahkan tinggalkan pada kolom komentar, mari kita berdiskusi bersama apabila ada perbedaan. salam Kemarin sempat membagikan foto milky way di Bromo ke salah satu grup facebook astronomi. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan beberapa orang antara lain apakah kita bisa melihat milky way langsung ? seperti apa milky way dilihat mata biasa ? apakah foto nya editan ? Sensor kamera, terutama kamera digital dengan tehnologi terbaru memang sudah semakin maju. Iso tinggi dengan noise yang cukup rendah membuat memotret milky way menjadi semakin mudah. Tapi buat yang belum pernah melihat milky way dilihat mata biasa atau memotret milky way mungkin belum ada gambaran seperti apa sih milky way itu kalau diliat langsung ? Sebelumnya tahun 2010 saya malah belum tahu sama sekali seperti apa milky way itu. Tapi ketika perjalanan ke gunung Semeru pertengahan 2010 dan tidak sengaja memotret milky way yang menyerupai kabut putih memanjang di langit saya mulai ketagihan. Milky way diliat dengan mata biasa di tempat yang minim cahaya akan berupa kabut tipis berwarna putih yang memanjang dari selatan ke utara. Semakin cerah dan minim cahaya kabut tipis akan semakin terlihat jelas. Seperti di Bromo kemarin bahkan karena jelasnya saya bisa melihat bagian inti yang terlihat berwarna gelap. Di bawah ini simulasi milky way dilihat mata, dengan sensor kamera dalam format jpg langsung dari kamera dan dari sensor kamera yang sudah melewati proses editing di lightroom. simulasi dilihat mata biasa Milky way dilihat dengan mata biasa hanya berupa kabut tipis dengan ratusan kerlip bintang di bagian milky way. Tapi tergantung dengan kondisi daerah Anda melihat milky way. Kalau daerah Anda terganggu banyak polusi cahaya, biasanya hanya sedikit bintang yang terlihat, dan kabut putih tipis sekali keliatannya. Begitu juga dengan tingkat kecerahan langit di lokasi Anda. mata biasa dengan kondisi langit cerah seperti di bromo kemarin Beruntung kemarin pas di Bromo, berada di tempat tinggi, minim polusi dan langit sedang cerah sekali. Saya begadang dari jam setengah tujuh malam sampai jam 1. Dan baru kali ini bisa menyaksikan milky way bukan saja berupa kabut tipis putih, tapi kabut putih yang bercabang, dan di bagian tengah yang merupakan inti milky way terlihat gelap. Saya sampai terpesona melihat milky way sebegitu jelasnya. file jpg dari kamera langsung Kamera mempunyai keunggulan karena sensor yang lebih sensitif dengan cahaya, dan bisa menangkap cahaya dengan waktu yang cukup lama. Untuk foto di atas merupakan salah satu file jpg hasil dari kamera langsung. Saya hanya mengecilkan ukurannya supaya bisa dimuat di website. Pengambilan dengan menggunakan kamera canon 6D, iso 8000, 30 detik, f/4. Dari jpg langsung dari kamera, kita sudah bisa melihat bagian milky way ada yang berwarna putih, kuning kecoklatan dan bagian gelap kehitaman. Memanjang dari selatan hingga ke utara. setelah melalui proses editing di lightroom Kalau memotret milky way dengan menggunakan file berformat RAW, kita bisa lebih mengeksplorasi bentangan milky way pada waktu proses editing. Kita bisa lebih menaikan contrasnya, menyesuaikan white balance, mengatur tingkat highlight dan shadownya dan juga mengatur noise reductionnya. Bisa kita lihat bahwa milky way dilihat mata biasa, apalagi belum pernah melihat milky way kadang sulit untuk membedakan yang mana ya. Karena hanya berupa bintik bintik bintang dan kabut putih yang samar. Beruntung sensor kamera digital sekarang sudah semakin bagus, sehingga yang beberapa tahun lalu hanya bisa kita nikmati melalui foto-foto di internet bisa kita abadikan sendiri dengan kamera kita dari tempat kita. Ditunjang lagi dengan kemampuan dasar editing di software pengolah foto seperti lightroom, dan kita akan bisa mempunyai foto foto keindahan malam bertabur bintang dan bentangan milky way di frame foto kita. perbandingan antara mata biasa dengan sensor kamera Beberapa tips untuk mencari milky way di langit malam tanpa menggunakan aplikasi Cari di langit selatan, empat bintang berupa layang layang. Itu adalah rasi bintang salib selatan crux yang merupakan salah satu penanda arah selatan di waktu malam. Setelah ketemu crux, lihat bagian sisi pendeknya sebelah kiri, akan menemukan dua bintang terang, Hadar beta centauri dan Rigil Kent alpha centauri arahkan terus ke kiri nanti akan menjumpai banyak bintang. Itulah salah satu bagian dari milky way. Kalau milky way dilihat mata biasa cuma seperti kabut tipis berwarna putih memanjang, mulai dari sekitar alpha centauri dan memanjang ke arah utara. Tapi kalau posisi milky way sudah vertikal tegak lurus biasanya rasi bintang salib selatan sudah tidak terlihat karena sudah di bawah kaki langit. Cari saja kabut putih yang memanjang tegak lurus. Untuk yang ingin mempelajari cara memotret milky way bisa dibaca dari tips untuk memotret milky way. Hampir setiap saat di media sosial kita bisa menjumpai foto pemandangan berlatar belakang milky way. Baik yang terlihat nyata, atau hanya terlihat seperti tempelan. Sah – sah saja namanya juga seni. Tapi buat saya rasanya bisa mendapatkan foto milky way dari kamera sendiri lebih puas dibandingkan sekedar menempelkan foto milky way entah dari mana. Sebenarnya memotret milky way itu sendiri juga tidak sulit kok. Dijamin setelah membaca artikel ini Anda bisa memotret milky way dengan kamera Anda sendiri. Saat ini, hampir setiap fotografer lanskap sepertinya pernah memotret pemandangan berlatar belakang langit malam. Fotografi malam sudah menjadi bidang yang umum. Sudah berbeda dengan awal-awal saya belajar memotret milky way di tahun 2010 lalu. Apa itu Galaksi Bima SaktiKapan Bisa Melihat Milky WayApa yang Kita Foto dari Galaksi Bima SaktiPeralatan Yang Dibutuhkan untuk Memotret Milky WayKameraLensaTripodShutter Release / IntervalometerBateraiPeralatan untuk Mencegah Lensa BerembunHeadlampFlash / LEDPeralatan TambahanRiset dan PerencanaanAplikasi Pendukung Perencanaan Memotret Milky WayMerencanakan Lokasi Pemotretan Milky WayMenentukan Waktu Yang TepatFase BulanPerkiraan CuacaReferensi FotoKontak Orang LokalSaatnya Berburu Milky WaySebelum Berangkat ke LokasiUsahakan tiba di lokasi sebelum gelapSaatnya BertempurBagaimana Cara Mengatur FokusKomposisiAturan 500Pertanyaan Apa itu Galaksi Bima Sakti milky way di atas rinca Galaksi Bima Sakti atau dikenal dengan milky way adalah galaksi dimana tata surya dan bumi terletak. Diperkirakan terdiri dari lebih 400 milyar bintang. Di Indonesia dikenal dengan sebutan Galaksi Bima Sakti merujuk dari salah satu tokoh pewayangan di Pandawa, Bima. Masyarakat Jawa kuno melihat susunan bintang yang begitu banyak menyerupai tokoh Bima sedang bertarung dengan ular naga. Kapan Bisa Melihat Milky Way Sebenarnya milky way ada setiap saat, cuma yang jadi permasalah adalah milky way hanya bisa terlihat di tempat, waktu dan kondisi yang sesuai. Kondisi Malam Hari Siang haripun sebenarnya milky way ada, cuma karena cahaya matahari yang terang sehingga bintang dan milky way tidak terlihat Di tempat yang gelap tidak banyak polusi cahaya Lampu perkotaan mempengaruhi polusi udara dan cahaya, sehingga sulit untuk bisa melihat milky way di perkotaan. Langit yang cerah, tidak tertutup awan Awan dan mendung juga mempengaruhi apakah kita bisa melihat milky way tidak. Arah Posisi Melihat Milky way muncul dan terbenam di langit selatan. Untuk lebih pastinya kita bisa menggunakan aplikasi stellarium, photophills di handphone untuk memastikan lokasinya. Waktu Yang Tepat Bagian inti milky way tidak setiap saat bisa terlihat. Ada bulan – bulan tertentu bagian inti hanya terlihat di atas horizon ketika siang hari. Apa yang Kita Foto dari Galaksi Bima Sakti bagian inti milky way Bagian yang paling menarik dari milky way adalah bagian intinya, bagian yang paling terang dari galaksi Bima Sakti. Kita bisa melihat dengan mata telanjang bagian inti menyerupai kabut putih tipis memanjang dari selatan ke utara. Bagian inilah yang paling sering diburu sebagai obyek foto. Peralatan Yang Dibutuhkan untuk Memotret Milky Way Kamera Kamera tergantung dengan kebutuhan kita. Hampir semua kamera sekarang sudah bisa memotret milky way. Tapi ada beberapa persyaratan untuk bisa mendapatkan hasil foto milky way yang cukup bagus. kamera dan lensa Kamera Dasar Mempunyai Setingan Manual Kamera yang mempunyai pengaturan manual untuk apperture, shutter speed dan ISO. Bisa untuk shutter speed diatas 10 detik Beberapa kamera poket mempunyai keterbatasan hanya bisa sampai 1 detik. Dengan kondisi minim cahaya dibutuhkan waktu yang cukup lambat supaya untuk mendapatkan exposure yang sesuai. Mempunyai ISO diatas 1600 Karena kondisi yang gelap tanpa cahaya, ISO yang tinggi sangat membantu untuk mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan exposure yang sesuai tanpa harus terlihat foto bintang seperti bergerak. Bisa mengatur fokus secara manual Manual fokus digunakan supaya bisa mengatur fokus secara lebih akurat. Karena kondisi yang minim cahaya, kamera dengan auto fokus akan kesulitan untuk mengunci titik fokus yang sesuai. Kamera Profesional Kemampuan noise yang rendah di ISO yang tinggi Semakin bagus sensor kamera, semakin tidak terlalu sensitif terhadap noise ketika mengunakan ISO yang tinggi. Ini sangat membantu untuk mendapatkan foto yang lebih jernih dan mengurangi waktu untuk proses editing dengan noise reduction. Full Frame Salah satu keuntungan menggunakan sensor full frame dibanding APSC adalah kemampuan menangani noise sehingga lebih leluasa menggunakan ISO tinggi. Selain itu juga mempunyai kemampuan dinamic range yang lebih tinggi dan juga mengurangi panas pada sensor. milky way dari depan penginapan Lensa Untuk kamera poket, biasanya lensa sudah menjadi satu sehingga tidak bisa leluasa kita ganti. Tapi kamera DSLR dan mirrorless bisa kita ganti dengan lensa yang sesuai kebutuhan. Biasanya untuk pembelian kamera tingkat pemula sudah disertakan lensa kits 18-55mm dengan bukaan f/ Sedangkan para profesional biasanya sudah mempunyai beberapa koleksi lensa yang bisa diganti menyesuaikan kebutuhan. Untuk fotografi, lensa merupakan bagian paling utama selain body kamera. Kalau memungkinkan saran saya untuk menginvestasikan pada lensa berkualitas sesuai dengan bidang fotografi yang Anda tekuni Lensa Kits 18-55mm Kelebihan Biasanya sudah ikut dalam satu paket pembelian kamera jadi tidak perlu harus mengeluarkan biaya lagi. Kekurangan Karena biasanya terpasang pada body kamera non full frame, lensa kits 18mm equivalent dengan lensa 27-28 mm. Dengan focal length yang lebih besar berarti semakin pendek waktu sebelum bintang terlihat bergerak. Dengan FL setara 28 mm menjadikan komposisi foto milky way yang terambil juga lebih terbatas. Biasanya cuma bisa mendapatkan bagian inti milky way. Apperture lensa kits biasanya F/ sehingga terpaksa kita harus menaikan ISO untuk mendapatkan dengan exposure yang sesuai. Dan bisa berakibat noise yang timbul pada hasil foto Kesimpulannya, lensa kits 18-55mm bisa digunakan untuk memotret milky way, tapi kurang ideal. Lensa Lensa Lebar wide angle lens dan Ultra wide angle lens Lensa dengan focal length dibawah 24 mm ful frame biasa disebut lensa lebar wide angle lens. Untuk memotret milky way biasanya fotografer menggunakan lensa dengan FL 14 maupun FL 16 Kelebihan Dengan sudut pengambilan yang lebar kita bisa mendapatkan bentangan milky way lebih lebar, mulai dari horizon sampai ke bagian inti. Lensa lebar juga memungkinkan kita untuk lebih leluasa bermain dengan komposisi. Kita bisa memasukan foreground obyek menarik di alam dan milky way dalam satu frame. Depth of field Jarak ketajaman lensa lebar juga lebih besar, sehingga kita bisa lebih enak untuk mengatur fokus dari depan sampai belakang. Selain untuk memotret milky way lensa lebar juga sering menjadi lensa utama untuk penyuka fotografi lanskap, jadi investasi ke lensa lebar tidak cuma untuk foto malam hari. Kekurangan Kita perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli lensa lebar dengan lebih mahal dibandingkan lensa kits. Harus berhati hati ketika menentukan komposisi, karena terkadang kita ikut memasukan obyek pengganggu dan cahaya di sekitar lokasi. Lensa Bukaan Lebar Fast Lens Lensa dengan f/ – menjadi pilihan yang tepat untuk anda yang menyukai memotret malam Kelebihan Dengan bukaan lensa yang lebar angka aperture/F kecil cahaya yang masuk ke sensor kamera lebih banyak, jadi lebih sedikit waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan eksposure yang sesuai. Ini sangat berguna sekali untuk memotret di malam hari. Bisa menggunakan waktu pemotretan shutter speed yang menjadi lebih pendek untuk mengurangi terjadinya pergerakan cahaya bintang star trail. Kekurangan Sayangnya lensa bukaan lebar ini biasanya dibandrol dengan harga yang lebih tinggi dibanding lensa bukaan standar. Lensa Manual Fokus Untungnya untuk memotret malam, kita lebih banyak mengandalkan manual fokus. Sehingga lensa manual fokus pun sudah bisa kita gunakan untuk memotret milky way Kelebihan Harga yang lebih murah dibandingkan lensa sejenis yang mempunyai fasilitas auto fokus. Apabila kita mempunyai lensa manual lama, kita bisa gunakan dengan hanya menambahkan converter. Kekurangan Tidak ada auto fokus jadi untuk penggunaan lain yang membutuhkan fokus cepat cukup sulit penggunaannya. Lensa Fish Eye Lensa untuk kebutuhan khusus, karena foto yang dihasilkan biasanya cenderung unik. Tapi lensa fish eye untuk memotret milky way bisa mendapakan bentangan yang luas, bahkan bisa untuk mendapatkan lengkungan separo dari tenggara hingga barat daya. Kelebihan Komposisi lebar untuk yang ingin mendapatkan lengkungan milky way. Bisa dipandu untuk menghasilkan foto panorama full 360 Kekurangan Biasanya lensa fish eye dengan bukaan f/3,5 jadi harus menggunakan ISO yang cukup tinggi dan bisa mengakibatkan noise yang berlebihan Hanya digunakan untuk keperluan khusus. milky way di pantai drini Jadi lensa mana yang direkomendasikan untuk memotret milky way ? Karena kita membutuhkan lensa lebar, bukaan besar dan tidak perlu auto fokus ada beberapa pilihan yang bisa kita jadikan referensi. Lensa Samyang / Rokinon Brand yang sama ini mempunyai banyak koleksi lensa manual yang cukup menarik untuk dilirik. Salah satu alasannya adalah budget yang lebih murah dan kualitas yang cukup bagus. Alasan lain sudah tersedia mounting untuk beberapa brand seperti Canon, Nikon, Sony maupun Fuji. Saya sendiri sekarang ini menggunakan beberapa lensa Samyang ketika hunting milky way. Samyang 14mm f/ Lensa ultra lebar 14mm bila digunakan di kamera full frame, dengan bukaan lebar f/ menjadikan lensa ini pilihan saya untuk memotret milky way. Walau hanya bisa digunakan dengan manual fokus, sudah cukup bagus. Untuk reviewnya bisa dilihat di review lensa samyang 14mm. Samyang 24mm f/ Lensa Samyang lainnya yang menjadi incaran para fotografer malam. Dengan bukaan f/1,4 lensa ini bisa digunakan untuk memotret milky way dengan waktu yang lebih singkat. Biasanya kalau menggunakan lensa samyang 24mm f/ ini mengambil foto beberapa frame kemudian menggabungkan menjadi satu foto panorama milky way untuk mengatasi keterbatasan lebar sudut pengambilan gambar. Samyang 35mm f/ Lensa ini sebenarnya kurang ideal untuk mengambil foto milky way karena sudut yang lebih terbatas. Tapi untuk mengambil bagian inti milky way dan nebula, lensa ini sangat cocok sekali. Tapi harus diperhatikan karena focal length 35 jadi waktu pemotretan harus lebih singkat supaya bintang tidak terlihat bergerak. Untung dengan bukaan f/ kita bisa menangkap cahaya ke dalam sensor kamera dengan lebih cepat. Lensa Canon / Nikon / Sony / Fuji / Sigma / Tamron / Tokina Lensa dari brand biasanya mempunyai kualitas yang sudah teruji dan material yang lebih kokoh. Tapi tidak terlalu banyak pilihan lensa dari brand yang masih menggunakan manual fokus. Dan biasanya harga yang dibandrol lebih tinggi dibanding lensa manual atau dari pihak ketiga. Tapi kalau untuk investasi dan juga beragam jenis fotografi, lensa dari brand brand tersebut layak untuk dikoleksi. Lensa yang biasanya digunakan untuk memotret milky way dengan spesifikasi untuk Full frame Lensa dengan focal length berkisar dari 8, 10, 14mm. Tapi yang biasa dipakai adalah lensa 16-35mm. Bukaan lensa berkisar antara f/ – f/4 APS-C, Mirrorless Karena crop factor tergantung jenis kamera biasanya yang digunakan adalah lensa lebar 10-22mm. Bukaan lensa biasanya / Tripod Untuk mendapatkan foto milky way kita biasanya menggunakan kecepatan rendah. Mulai dari 10 detik hingga 30 detik bahkan terkadang lebih lama. Beberapa persyaratan tripod untuk memotret galaksi bima sakti antara lain Kuat Biasanya untuk pemotretan milky way kita mengambil lokasi di alam, yang mengharuskan kita berhadapan dengan kondisi alam yang kurang menentu salah satunya terpaan angin. Sehingga kita membutukan tripod yang cukup tangguh dan tidak mudah goyah apabila terkena angin. Jangan sampai kamera dan tripod kita jatuh terkena angin yang tiba-tiba bertiup. Berat Apabila kita sering mengambil foto malam di lokasi yang mengharuskan kita berjalan kaki tidak ada fasilitas transportasi, maka berat menjadi persyaratan berikutnya. Tripod kokoh tapi terlalu berat akan membuat kita enggan untuk membawanya. Semakin ringan tripod akan semakin sering kita bawa keluar dan kita pakai. Harga Harga tripod bervariasi dari ratusan ribu hingga jutaan. Tripod untuk fotografer lanskap merupakan salah satu investasi yang berguna. Karena akan lebih sering kita pakai apabila kuat dan tidak terlalu berat. Jadi kalau memungkinkan lebih baik membeli tripod yang sedikit lebih mahal, tapi lebih awet dan sering kita pakai, daripada membeli tripod ala kadarnya yang mudah goyah atau patah. Bahan Tripod yang kuat dan termasuk ringan untuk dibawa biasanya berbahan carbon fiber. Tapi memang biasanya harganya lebih mahal dibanding dengan tripod berbahan alumunium. Tips menggunakan tripod supaya lebih kokoh Kalau masih menggunakan tripod ala kadarnya, ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk membuat tripod lebih kokoh. Beberapa tripod mempunyai cantolan penggantung di bagian tengah yang bisa kita gunakan untuk menggantungkan tas atau plastik yang diisi pemberat supaya lebih kokoh. Kalau tidak ada bisa juga menggantungkan tas langsung ke tripod. Selain itu tidak perlu menaikan bagian tiang tengah tripod sampai maksimal, karena bisa mengurangi keseimbangan. Shutter Release / Intervalometer Untuk menghidari getaran sekecil mungkin supaya hasil foto tajam, kita bisa menggunakan alat untuk menyalakan kamera tanpa harus menekan langsung tombolnya. Beberapa yang tersedia di pasaran biasanya menggunakan kabel, infra red ataupun dengan bluetooth. Tapi beberapa aplikasi dari smartphone pun sekarang sudah mempunyai fasilitas untuk menyalakan shutter. Kalau ingin lebih serius, bisa menggunakan intervalometer. Fungsinya sama dengan kabel release, tapi intevalometer mempunyai fasilitas untuk pengaturan dengan waktu. Kita bisa mengatur jeda waktu antar foto, berapa banyak yang akan kita ambil dan jeda foto pertama diambil. Kegunaan lain dari shutter release dan intervalometer adalah untuk pengambilan foto lebih dari 30 detik. Biasanya kamera terbatas hanya di 30 detik dan mode Bulb. Kalau dengan intervalometer kita tinggal mengatur berapa waktu yang digunakan dan tinggal menyalakan, beres. Enaknya beberapa kamera digital terbaru sekarang sudah menyertakan fasilitas intervalometer ke dalam firmware mereka jadi bisa lebih mudah untuk digunakan. Baterai Pada saat hunting milky way kadang kita membutuhkan waktu berjam-jam sehingga kadang perlu baterai lebih dari satu. Bahkan kalau hunting pada bulan Juli – Agustus bisa mulai dari sore sampai pagi, untuk amannya saya membawa 4 baterai. Rutinitas yang dilakukan sebelum berangkat hunting adalah mengecek baterai dan mengisi sampai penuh. Jangan lupa untuk mengecek kembali apakah baterai sudah terpasang di kamera dan baterai cadangan sudah masuk ke dalam tas sebelum berangkat. Ini juga termasuk untuk baterai headlamp, Led, handphone, tablet dan peralatan elektronik lainnya. Enaknya sekarang sudah banyak pengisi baterai kamera yang menggunakan usb, sehingga bisa kita isi dalam keadaan darurat dengan menggunakan powerbank. Kalau memang berencana memotret dalam waktu lama dan tidak ada sumber listrik, bisa membawa solar panel. milky way dari pos 3 gunung merbabu Peralatan untuk Mencegah Lensa Berembun Memotret malam di pegunungan atau pantai kadang beresiko bagian depan lensa menjadi berembun dan hasil foto kita menjadi tidak bisa dipakai. Saya sering mengalami ketika memotret di gunung, jadi tahu bagaimana rasanya lensa berembun ketika memotret puluhan frame tidak bisa terpakai. Lens Hood Tidak saja berguna untuk mengatasi masalah pantulan cahaya pada siang hari, atau melindungi bagian depan lensa ketika bertumburan dengan benda lain, lens hood juga berguna untuk memperlambat terjadinya proses pengembunan pada permukaan lensa. Kipas Kecil Udara yang mengalir juga membantu mengurangi terjadinya proses pengembunan di depan lensa. Tempatkan kipas kecil yang menggunakan external power atau usb sehingga bisa diisi ulang menggunakan power bank. Tapi tergantung juga dengan suhu di sekitar, kalau terlalu dingin juga tidak terlalu berpengaruh, tapi paling tidak bisa berfungsi untuk memperlambat terjadinya pengembunan di depan lensa. Dew Heater Suhu dingin membuat lensa cepat berembun, salah satu solusinya adalah menggunakan dew heater. Berbentuk menyerupai gulungan velcro yang berisi elemen penghangat. Cari yang menggunakan power external dengan kabel usb sehingga bisa digunakan dengan menggunakan powerbank. Headlamp Headlamp lebih efektif digunakan dibanding senter biasa karena tangan kita bisa lebih bebas beraktivitas. Cari headlamp yang mempunyai fasilitas lampu berwarna merah supaya tidak terlalu banyak mengganggu adaptasi mata kita terhadap malam. Headlamp juga bisa kita gunakan untuk menerangi bagian foreground untuk menambah cantik komposisi. Flash / LED Kalau ingin mengambil latar depan lebih luas, kita perlu menggunakan bantuan flash atau LED. Flash juga berguna apabila kita ingin mengambil foto potret berlatar belakang milky way dalam satu jepretan. Gunakan juga wireless remote supaya kita bisa lebih leluasa meletakan flash sesuai dengan kebutuhan dan mengatur pencahayaan dan bayangan, tidak hanya menempel di body kamera. Peralatan Tambahan Tergantung lokasi yang akan kita datangi, kalau lokasi di pegunungan mungkin kita perlu membawa baju hangat, tutup kepala dan sarung tangan. Jangan lupa menyiapkan makanan kecil dan juga minuman hangat untuk menemani malam panjang begadang berburu milky way. di atas bukit salib, maumere Riset dan Perencanaan “Give me six hours to chop down a tree and I will spend the first four sharpening the axe.” – Abraham Lincoln Begitu juga dalam memotret milky way, perencanaan mengambil peran yang cukup penting. Kita harus merencanakan lokasi pengambilan foto, kapan waktu yang tepat, apa yang menarik di lokasi yang bisa kita jadikan foreground. Bagaimana cuacanya, apakah posisi milky way sesuai dengan apa yang ingin saya dapatkan, bagamana kondisi fase bulan saat itu dan banyak hal lain. Semakin kita matang merencanakan semakin mudah nanti ketika melakukan di lapangan. Jangan sampai begitu sampai lokasi, gelap dan kita kebingungan mau ngapain, atau malah begitu sampai lokasi ternyata kita tidak bisa melihat milky way. app memotret milky way Aplikasi Pendukung Perencanaan Memotret Milky Way Beruntung saat ini sudah banyak aplikasi yang mempermudah kita melakukan riset dan perencanaan untuk pemotretan milky way. Stellarium Aplikasi pertama yang saya gunakan dari mulai awal belajar memotret milky way. Tersedia dalam bentuk website, software untuk komputer maupun aplikasi untuk smartphone. Kita bisa menentukan lokasi dimana nanti kita akan mengambil foto milky way. Setelah itu menentukan kapan waktu yang tepat untuk hunting milky way nya. Stellarium sudah dilengkapi dengan fasilitas simulasi milky way sehingga memudahkan kita menentukan waktu yang tepat untuk mendapatkan posisi milky way yang sesuai. PhotoPills Aplikasi yang bisa digunakan di android maupun iphone ini juga merupakan salah satu aplikasi yang sangat berguna untuk merencakan pemotretan milky way dengan lebih akurat. Karena begitu banyak yang bisa dilakukan oleh aplikasi photopill ini, saya juga masih belum sempat mengeksplorasi seluruhnya. Untungnya dokumentasi yang cukup detail di website bisa menjadi awal untuk mempelajari photopills. Bahkan mereka mempunyai ebook dengan 256 halaman untuk mempelajari aplikasi ini, mantap kan. photopills – planner Salah satu yang sangat membantu adalah Planner, kita bisa dengan mudah menentukan waktu yang tepat untuk memotret bagian inti milky way berdasarkan lokasi dan tanggal yang kita tentukan. Photopills akan langsung menunjukan waktu terbit dan terbenam disertai azimuth dan elevation. Mungkin nanti saya akan menuliskan sendiri artikel tentang photopills karena lumayan banyak fasilitas yang membantu baik untuk pemotretan malam hari maupun untuk sunrise dan sunrise. Photographer’s Ephemeris Dulu saya menggunakan aplikasi ini baik melalui website maupun android jaman versi ios masih belum ada untuk membantu menentukan posisi untuk memotret matahari terbit dan terbenam. Update terbaru sudah bisa untuk ios dan menambahkan fasilitas untuk menentukan waktu terbit dan terbenam bagian inti milky way. Sayangnya semenjak januari 2021 kemarin untuk versi android belum terupdate dan harus sabar menunggu karena sedang dalam perbaikan. TPE – dark place Kita juga bisa mencari lokasi tempat yang sedikit polusi cahaya menggunakan aplikasi ini. Google Maps Salah satu alat bantu untuk menentukan lokasi koordinat pada peta, terutama kalau kita belum pernah berkunjung ke lokasi yang akan kita datangi. Ini berguna untuk nanti kita masukan ke dalam aplikasi stellarium. Kita bisa menentukan seberapa jauh lokasi dari tempat tinggal kita, transportasi menuju ke lokasi dan dimana nanti kira-kira tempat yang lapang untuk bisa menikmati dengan leluasa langit malam. Simple Moon Phase Aplikasi ringan yang berguna untuk mencari fase bulan sehingga mempermudah menentukan apakah tanggal yang kita cari sedang bulan purnama, bulan muda atau bulan tua. bentangan milky way Merencanakan Lokasi Pemotretan Milky Way Untuk tinggal di sekitar kota akan sangat sulit untuk bisa memotret malam berbintang dengan galaksi bima saktinya. Polusi udara dan cahaya sangat berpengaruh sehingga terpaksa kita harus mengadakan perjalanan ke luar kota. Salah satu syarat untuk melihat langit cerah bertabur bintang adalah sedikit atau bahkan lebih baik kalau tanpa ada polusi cahaya. Ke daerah sekitar pegunungan, di pinggir desa, di tepi pantai atau daerah sepi lainnya sangat membantu untuk bisa melihat galaksi milky way ini. waktu yang tepat memotret milky way Menentukan Waktu Yang Tepat Waktu yang tepat untuk memotret milky way adalah pada saat langit gelap. Bagian inti milky way hanya bisa terlihat mulai dari akhir Februari hingga akhir Oktober. Dari Februari sampai Mei kita bisa mengamati bagian inti milky way dari selepas tengah malam hingga menjelang matahari terbenam. Juni – Agustus waktu yang tepat karena dari selepas matahari terbenam hingga matahari terbit bagian inti terlihat. Sedangkan Dari September – Oktober pengamatan dari selepas matahari terbenam hingga menjelang tengah malam. Untuk waktu yang tepat kita bisa menggunakan aplikasi stellarium dan photopills aplikasi moon phase Fase Bulan Cek juga fase bulan pada waktu yang akan kita tentukan. Paling ideal memang pada saat bulan mati sehingga langit benar benar gelap. Tapi beberapa hari sebelum atau sesudah bulan muda dan bulan mati juga masih optimal untuk mendapatkan langit yang gelap. Untuk mengecek fase bulan saya biasanya menggunakan aplikasi Simple Moon Phase. Tapi aplikasi lain seperti photopills juga sudah ada fasilitas Moon Calendar kok. Perkiraan Cuaca Kita bisa mengecek melalui website BMKG untuk mengetahui ramalan cuaca beberapa hari ke depan. Bisa juga dengan menggunakan beberapa aplikasi online seperti accuweather untuk mengecek apakah waktu kita ke sana nanti cuaca cerah atau malah hujan lebat. milky way di bukit gancik Referensi Foto Setelah kita menentukan kapan waktu yang tepat, lokasinya dimana, kita bisa mulai mencari referensi foto seperti apa yang ingin kita hasilkan. Kita bisa mencari referensi dari google dengan kata kunci “Lokasi” + “milky way”. Pilih beberapa foto yang kita suka, pelajari apa yang membuat foto tersebut menarik. Pelajari komposisinya, bagaimana cara pengambilannya, lensa apa yang perlu digunakan. Bandingkan dengan foto lain kalau ada yang dari lokasi yang sama. Tanyakan pada diri Anda sendiri apa yang bisa Anda lakukan untuk membuat foto yang lebih baik dari foto tadi. Kontak Orang Lokal Kalau memungkinkan coba cari kontak dengan fotografer lain yang pernah memotret di lokasi tersebut. Diskusikan apa yang menarik menurut mereka tentang tempat tersebut, kalau memungkinkan coba ajak hunting bersama. Siapa tahu bisa menambah luas pertemanan kita dengan rekan yang sehobi. Setelah perencanaan saatnya kita bersiap menunggu waktu untuk berburu milky way Why should I feel lonely? is not our planet in the Milky Way? Henry David Thoreau berkemah di bawah milky way Saatnya Berburu Milky Way Sebelum Berangkat ke Lokasi Pastikan semua peralatan sudah masuk ke dalam tas kamera. Cek ulang baterai, memory card, sudah terpasang di kamera. Susun supaya peralatan lebih mudah dicari ketika nanti di lokasi. Saya pernah beberapa kali karena terburu-buru begitu sampai lokasi baru sadar lupa tidak membawa memory card atau baterai belum terpasang. mencari komposisi terbaik Usahakan tiba di lokasi sebelum gelap Apabila kita belum pernah ke lokasi, ada baiknya kita tiba di lokasi pada saat masih siang. Tujuannya supaya kita bisa mencari dan menentukan lokasi terbaik untuk meletakan tripod dan kamera. Selain itu dengan bantuan beberapa aplikasi seperti stellarium dan photopills kita bisa menentukan dimana dan seperti apa nanti posisi milky way muncul di lokasi. Dengan kondisi terang kita juga bisa menentukan obyek menarik yang nantinya akan menjadi foreground untuk foto kita. Kita bisa melihat sekeliling untuk menentukan beberapa posisi alternatif sehingga nanti kita bisa lebih mudah beradaptasi kalau ada sesuatu ketika memotret. Persiapan peralatan perang Letakan kamera di atas tripod. Pastikan posisinya sudah kuat dan tidak mudah goyah karena angin. Letakkan pemberat untuk mengamankan tripod dari goyangan. Nyalakan Kamera, Test Jepret Terkadang saya lupa memasukan memory card atau bahkan baterai setelah di cash. Jadi dengant test jepret ini kita bisa mengecek apakah semua sudah berjalan lancar. Kalau memory card belum terpasang biasanya akan keluar notifikasinya. Kalau baterai belum terpasang berarti kamera tidak akan menyalakan kan hahahaha. Gunakan format RAW Format RAW menyimpan data lebih banyak dibandingkan JPG yang sudah dikompres oleh sensor kamera. Sehingga nanti untuk proses editing bisa lebih banyak data yang ditampilkan. Selain itu dengan format RAW kita masih bisa leluasa merubah white balance apalabila ternyata kurang sesuai. Matikan Penstabil Lensa Lens Stabilizer OFF Karena kamera di atas tripod, terkadang kalau lens stabilizer-nya menyala malah dianggap goyang jadi malah blur hasilnya. Jadi lebih aman kalau di atas tripod, lens stabilizer dalam posisi OFF. Pengaturan Fokus Cari titik terjauh yang bisa kita gunakan sebagai referensi. Kalau ingin mendapatkan foto bagian depan sampai bagian belakang langit berbintang terlihat tajam, kita bisa menggunakan teknik hiperfocal. Cek LCD setelah memotret Cek apakah komposisi sudah sesuai, cek juga apakah fokus sudah tepat, untuk setingan kamera nanti akan kita lakukan setelah gelap. Menunggu malam tiba. Setelah semua persiapan selesai kita bisa sedikit leluasa menunggu gelap datang. menuju merapi Saatnya Bertempur Atur setingan kamera ke Manual. Mulai dengan setingan dasar. Dari setingan ini nanti kita bisa atur lagi menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Bukaan lensa terbesar tergantung lensa f/ ISO 1600 – 6400 Kecepatan 15 – 30 detik White balance 3000 – 4000 Format RAW Setelah itu cek hasilnya di lcd. Kalau perlu gunakan zoom supaya lebih terlihat detailnya. Apakah komposisi sudah sesuai? Apakah ada komponen pengganggu yang tampak pada layar? Apakah fokus sudah sesuai? Apakah bintang masih fokus atau sudah terlihat bergerak? Cek histogram apakah terlalu under / over exposure ? Kalau masih ada yang kurang sesuai, silakan dikoreksi sehingga didapatkan hasil terbaik. Kalau terlalu gelap, bisa dicoba naikan ISOnya. Kalau bintang terlihat bergerak, waktunya dikurangi. Setelah semua sesuai kita bisa berganti posisi untuk mencari komposisi lainnya, atau meneruskan beberapa frame supaya nanti bisa digunakan pada waktu proses editing. Saya biasanya mengambil beberapa puluh frame di satu lokasi yang sama sebelum kemudian berpindah untuk mencari komposisi lain yang menarik. Bagaimana Cara Mengatur Fokus Pada waktu awal saya belajar memotret milky way, cara mengatur fokus merupakan salah satu hal yang cukup sulit. Awalnya menggunakan auto fokus, yang ada malah lensa cuma ngak ngik nguk tanpa mendapatkan fokus. Ada juga yang bilang putar lensa sampai mentok, kemudian putar berlawan arah sedikit saja untuk mendapatkan jarak fokus unlimited. Atau gampangnya tinggal lihat pada marker unlimited yang ada di lensa. Tapi dari pengalaman yang terjadi lebih sering fokusnya kurang tepat hahaha.. nebula di inti milky way Setalah cukup lama bergelut di dunia foto malam, ini beberapa langkah yang saya gunakan untuk mengatur fokus ketika berburu foto di malam hari. Mengatur Fokus pada waktu siang hari Dengan cara ini kita bisa melihat kondisi lapangan dengan lebih jelas. Tinggal kita atur fokus secara manual ke arah terjauh dan atur supaya terlihat tajam. Gunakan live view dengan zoom supaya bisa mendapatkan titik fokus yang tepat. Kalau sudah tajam, kita bisa menggunakan gaffer tape untuk mengunci fokus supaya tidak bergerak. bukan selotip biasa ya, supaya tidak meninggalkan bekas lengket lem.Tapi kalau terpaksa kita datang pada waktu sudah gelap, kita masih bisa menggunakan cara fokus yang lain Fokus pada bintang terang Cahaya bintang cukup terang untuk kita jadikan titik fokus. Caranya hampir sama dengan cara fokus pada siang hari. Kita gunakan live view dengan zoom untuk mendapatkan fokus yang paling tajam. Semakin cahaya bintang terlihat bulat kecil berarti semakin fokus, kalau semakin melebar berarti fokus berkurang. photopills – hyperfocal Menggunakan tehnik Hiperfocal Tehnik ini sering digunakan ketika memotret pemandangan. Hiperfocal adalah jarak fokus yang memberikan ketajaman paling optimal dari depan hingga belakang. Jadi apabila kita ingin obyek di depan dan milky way di belakang terlihat tajam kedua-duanya, kita bisa mengatur fokus pada jarak hiperfocal. Bagaimana cara menentukan jarak hiperfocal ? Paling mudah tentunya dengan aplikasi kalkulor Hyperfocal yang bisa kita dapatkan di play store atau appstore. Untuk aplikasi di photopill pada contoh di atas kita tinggal masukan apperture, dan focal length lensa, didapat jarak hyperfocal meter. Setelah itu kita tinggal mengatur kira – kira dimana jarak 2,32 meter dengan menggunakan obyek pendukung atau meggunakan nyala lampu kalau malam hari. Kalau ragu-ragu lebih baik melebihkan jarak hiperfocalnya supaya bintang dan milky way dibelakang tetap terlihat tajam. di tepian segara anak Komposisi Sama seperti foto yang lain komposisi memainkan peran yang membedakan antara foto biasa dengan foto yang menawan. Untuk lebih detail mengenai komposisi bisa dipelajari di artikel ini. Secara garis besar komposisi yang bisa diterapkan untuk foto milky way antara lain Focal Point / Obyek utama yang menarik Aturan Sepertiga Rule of Third Komposisi Simetris Garis pembantu leading line untuk membawa mata pemirsa ke dalam frame Foreground yang menarik Bingkai subyek ke dalam frame Tambahkan skala ukuran milky way di atas merapi Aturan 500 Apabila kita menggunakan kecepatan rendah maka cahaya bintang terlihat bergerak. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain focal length lensa dan kecepatan shutter speed. Semakin besar focal length, semakin sedikit waktu sebelum bintang terlihat bergerak. Untuk mempermudah di lapangan biasanya menggunakan aturan 500. Kecepatan = 500 / focal length x crop factor. Jadi misalnya menggunakan lensa 18-55 di FL 18mm pada kamera canon 60D maka kecepatan sebelum bintang terlihat bergerak adalah 500 / 18 x = 18 detik. Supaya lebih aman kita bikin menjadi 15 detik. Untuk proses editing foto milky way akan dibahas di artikel berikutnya ya.. berburu milky way di wonogiri Apabila masih kurang jelas dan ada yang ingin ditanyakan silakan diisi di kolom komentar. Nanti akan diupdate di artikel pertanyaan dan jawabannya. O iya Landscape Indonesia pernah merilis buku Memotret Milky Way lho.. ada yang sudah mengkoleksinya belum ? buku memotret milky way Pertanyaan Apakah perlu menyalakan fasilitas Long Exposure Noise Reduction ? Long Exposure Noise Reduction berguna untuk mengurangi noise yang timbul pada saat kita memotret dengan kecepatan sangat lambat. Kamera mengambil foto satu kali lagi dengan setingan yang sama tapi dengan memastikan tidak ada cahaya yang masuk. Kekurangannya dengan menyalakan fasilitas ini adalah kita butuh waktu dua kali dari yang seharusnya. Jika ingin mengambil foto sebanyak-banyaknya, atau memotret untuk kebutuhan star trail saran saya lebih baik dimatikan saja. Bagaimana cara mengatur komposisi bila kita tiba sudah terlanjur gelap? Kita bisa menggunakan nyala lampu untuk meletakan tripod dan kamera di tempat yang aman. Setelah itu tinggal mengatur kamera dengan menggunakan setingan ISO paling tinggi yang ada di kamera. Hal ini berguna untuk mendapatkan waktu yang singkat dibanding harus menunggu selama 30 detik dengan ISO lebih rendah. Setelah dirasa komposisi sudah sesuai, jangan lupa untuk mengatur setingan kamera ke setingan ISO yang lebih rendah dan kecepatan yang sesuai. Kenapa bintang di foto saya terlihat bergerak ? Silakan dibaca di bagian Aturan 500. Kenapa tidak disarankan menggunakan JPG ketika memotret malam ? JPG merupakan hasil file yang sudah melewati proses kompresi pada sensor kamera sehingga banyak detail yang berkurang. Dengan menggunakan RAW kita menyimpan data yang lebih banyak sehingga nanti akan lebih mudah mengolah ketika proses editing. Tapi saya tidak bisa mengedit foto kak ? Hmmm.. ndak bisa apa ndak mau ?

aplikasi mencari milky way