PupukOrganik D.I. GROW terbuat dari bahan baku Rumput Laut Cokelat Segar jenis Ascophyllum Nodosum (Bukan Limbah Organik), yang diambil dari Laut Atlantik Utara di wilayah perairan Kanada yang terhindar dari pencemaran serta logam berat. Sehingga penggunaan Pupuk Organik D.I. GROW sangat Aman bagi Tanah, Tanaman, Ternak, Unggas, Ikan, Udang & Konsumen yang mengkonsumsi hasil panennya.Pupuk
BpkKYI SHIN 0812-7040-236 ( Tsel ) Bpk KYI SHIN 0812-7040-236 ( Tsel ) PUPUK GREEN AGRI SIPO PLUS • Merupakan Pupuk Organik Cair dengan menggunakan bahan dan Teknologi Jepang yang berwarna cairan hijau yang unsurnya sudah dapat diserap secara langsung pada pori-pori tumbuhan baik daun,batang,bunga,buah,umbi maupun perakaran tanaman sehingga hasilnya dapat dilihat secara cepat.
6CARA APLIKASI/CARA PAKAI PUPUK DIGROW : SEMPROT PADA DAUN BOR PADA BATANG SEMPROT PADA BATANG INFUS MELALUI AKAR KOCOR/TUGAL SUNTIK PADA BATANG SEMU
BagaimanaPupuk Organik DI GROW ini bisa meningkatkan hasil panen, inilah yang akan anda ketahui, karena beberapa keunggulan yang terdapat pada Pupuk Organik DI GROW. ada beberapa keunggulan diantaranya: Berbentuk ion sehingga cepat di serap tanaman. Jaminan kualitas Internasional.
MenurutInfo yang disampaikan oleh Bp. Puji, (salah satu Pekerja di Kebun), bahwa bila Tidak Menggunakan Pupuk DI GROW, CAbe Merahnya baru bisa dipanen untuk yang pertama kali pada usia 3,5 bulan. Tetapi setelah menggunakan Pupuk DI GROW, Petik Panen pertama kali bisa dilakukan pada usia Tanaman 3 bulan. Jadi selisih 2 minggu.
ManfaatPupuk Growmore. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan pupuk growmore: Unsur nitrogen yang terkandung di dalam pupuk growmore berperan penting dalam membantu pertumbuhan vegetatif tanaman tomat terutama bagi pertumbuhan daunnya. Unsur kalium yang terkandung didalam pupuk growmore berperan sebagai
tG1w. 28 May, 2013 Kandungan unsur hara yang lengkap, hormone, dan humic acid dalam GROW dengan kemampuan mekanisme kerja secara bersama dan simultan, menghadirkan potensi manfaat yang dapat dikembangkan dalam meningkatkan produktivitas tanaman budidaya. Manfaat tersebut antara lain Merangsang Pembentukan Akar dan Meningkatkan Efisiensi Pupuk Dasar Proses lanjutan dari aplikasi GROW dalam tubuh tanaman antara lain meningkatkan pertumbuhan akar. Peningkatan proses ini diikuti dengan proses pembentukan Giberellin dan Sitokinin pada akar. Konsentrasi Giberellin dan Sitokinin di akar meningkat, sebagian keluar kepermukaan akar bersamaan dengan proses eksudat akar. Hormon tersebut ditambah dengan fotosintesan yang terkumpul pada akar sebagai bahan pembentuk akar juga dimanfaatkan oleh mikroba tanah yang ada disekitar akar-akar muda. Kegiatan metabolisme mikroba tanah memungkinkan peningkatan ketersediaan hara yang diserap akar, terutama untuk hara N dan P. Gabungan mekanisme pengembangan akar dan kegiatan metabolisme mikroba tanah meningkatkan jumlah hara yang diserap tanaman persatuan waktu. Dengan demikian efisiensi penggunaan pupuk dasar dapat ditingkatkan. Memperbesar Ukuran Daun dan Memperpanjang Umur Produktif Daun Auksin dan Sitokinin yang ditambahkan melalui aplikasi Grow, mampu meningkatkan daya kerja sitokinin endogen terutama pada proses pembelahan sel. Sel-sel daun tanaman membelah lebih cepat, sehingga pada satuan waktu sel yang terbentuk lebih pula dengan Giberellin, jumlah Giberellin endogen dengan adanya rangsangan pertumbuhan akar, jumlahnya akan meningkat. Peningkatan konsentrasi Giberellin ini dipercepat dengan tambahan Giberellin dari aplikasi Grow, sehingga memungkinkan mendorong proses pembesaran sel-sel daun yang terbentuk tadi. Proses ini sangat nyata pada daun tanaman yang menggunakan Grow, lebar dan luas daun meningkat hamper 3 tiga kali lipat. Peningkatan konsentrasi Sitokinin pada daun diatas konsentrasi normal, akan menekan pembentukan hormone obsitat. Pembentukan hormone obsitat menjadi lambat sehingga daun tidak cepat menua. Kondisi ini memungkinkan bagi daun untuk memperpanjang umur produktifnya. Efek ini sangat jelas terlihat pada tanaman kedelai dan kentang yang dilakukan aplikasi Grow. Kedua tanaman ini pada kondisi normal, mendekati masa kematangan menjelang saat panen, daunnya akan terlihat cepat menguning dan rontok. Pada tanaman yang menggunakan Grow sampai melewati umur panen daun masih tampak hijau segar. Meningkatkan Penimbunan Hasil Fotosintesa dalam Bentuk Buah/Umbi Proses lanjutan dari aksi simultan Grow tidak terhenti pada penyediaan titik-titik produksi pada daun, proses ini berlanjut sampai pada pembentukan jaringan penyimpanan cadangan makanan. Peningkatan produksi fotosintesan yang pesat akan merubah C/N rasio menjadi relative besar. Kondisi ini mendorong tanaman beralih fase, dari fase vegetatif ke fase generatif. Pada fase generatif tanaman memacu pembentukan jaringan penyimpanan. Ada yang berbentuk buah, umbi, akar, umbi batang, daun yang termodifikasi, dan lain-lain. Penambahan konsentrasi hormone sitokinin dan giberellin akan meningkatkan kapasitas pembentukan jaringan penyimpanan. Sel-sel jaringan penyimpanan akan terbentuk lebih banyak dan lebih besar. Kondisi ini sangat memungkinkan untuk menampung hasil-hasil fotosintesa yang meningkat pesat. Aksi ini akan terlihat jelas pada ukuran umbi kentang yang meningkat sampai 30%. Pada tanaman padi peningkatan penyimpanan tidak diperlihatkan pada ukuran bulir padi, tetapi terlihat pada kepadatan isi, berat bulir rata-rata meningkat 20%. Merangsang Pembentukan Bunga Naiknya C/N rasio yang mengantar tanaman memasuki masa primordial bunga,, mempercepat masa pendewasaan tanaman. Pada fase ini, penambahan Giberellin secara eksogen akan memacu tanaman membentuk bunga. Efek Giberellin eksogen ini seringkali dapat mematahkan dormansi penggunaan karena suhu maupun lama penyinaran. Tanaman serealia dan sebagian besar tanaman buah tahunan bereaksi nyata terhadap aplikasi Grow. Pada tanaman padi rata-rata masa keluar malai menjadi maju ± 10 hari. Pohon mangga dan jeruk dapat lebih cepat berbunga antara 20-30 harian. Menurunkan Tingkat Kerontokan Bunga/Buah Aksi Giberellin dan Auksin yang ditambahkan secara eksogen, menekan produksi hormone obsitat. Dengan demikian proses absisi pelepasan bagian-bagian tanaman dihambat. Pada bunga dan buah hamper-hampir tidak terjadi produksi auksin. Kondisi ini akan memacu pembentukan lapisan gabus yang tumbuh membatasi antara tangkai bunga/buah dengan batang/ranting tetap hidup tidak mati menjadi jaringan gabus. Memperpanjang Umur Produktif Tanaman Mekanisme Grow secara keseluruhan dapat meningkatkan kualitas tanaman secara sistematis. Aksi dimulai dari pengembangan akar yang ekstensif sehingga mampu menunjang kebutuhan suplai air dan hara bagi proses pertumbuhan tanaman secara menyeluruh. Dibagian tajuk, dengan pemberian stater melalui aplikasi Grow yang menjamin ketersediaan tambahan hormone tumbuh dan unsure hara mikro mampu memperbanyak jaringan-jaringan pusat produksi, yang pada akhirnya dapat mensuplai kebutuhan karbohidrat dasar untuk seluruh bagian tanaman. Kondisi ini sangat memungkinkan bagi tanaman untuk mempertahankan stamina setiap saat . Efek yang nyata proses ini terlihat pada tanaman kacang panjang dan cabai merah yang menggunakan Grow. Kacang Panjang dapat meningkatkan frekuensi petik/panen sampai 70%, sedangkan pada tanaman cabai merah, usia produksinya dapat diperpanjang sampai 30 hari. Meningkatkan Daya Tahan terhadap Serangan Hama/Penyakit Pemberian nutrisi yang lengkap makro dan mikro pada tanaman, akan memberikan stamina yang prima pada tanaman, sehingga tanaman lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Sehingga pengunaan pestisida dapat ditekan.
Pupuk adalah zat yang ditambahkan ke tanah atau tanaman untuk memperbaiki pertumbuhan dan hasil panen. Pupuk sangat penting dalam bercocok tanam, termasuk di Grow. Namun, cara penggunaan pupuk yang tepat dapat mempengaruhi hasil panen dan kualitas tanaman. Berikut adalah beberapa cara penggunaan pupuk yang tepat di Grow 1. Pilih Jenis Pupuk yang Tepat Sebelum mulai menggunakan pupuk, pastikan untuk memilih jenis pupuk yang tepat untuk tanaman Anda. Ada dua jenis pupuk yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik dibuat dari bahan-bahan alami seperti pupuk kandang dan kompos, sedangkan pupuk anorganik dibuat dari bahan kimia seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Pilihlah jenis pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman Anda. 2. Gunakan Pupuk Sesuai Dosis yang Dianjurkan Setiap jenis pupuk memiliki dosis yang berbeda-beda. Pastikan untuk menggunakan pupuk sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Penggunaan pupuk yang berlebihan dapat merusak tanaman dan lingkungan sekitar. 3. Campurkan Pupuk dengan Tanah Sebelum menabur benih atau menanam bibit, campurkan pupuk dengan tanah terlebih dahulu. Pastikan pupuk tercampur merata dengan tanah sehingga tanaman dapat menyerap nutrisi yang dibutuhkan. 4. Pupuk Berulang-ulang Pupuk dapat diberikan secara berulang-ulang selama masa pertumbuhan tanaman. Dosis dan jadwal pemberian pupuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Namun, pastikan untuk tidak memberikan pupuk terlalu sering atau terlalu banyak. 5. Pupuk Daun Pupuk daun dapat diberikan langsung ke daun tanaman. Pupuk daun biasanya digunakan untuk memberikan nutrisi tambahan pada tanaman yang membutuhkan nutrisi lebih. Pupuk daun dapat diberikan dengan cara disemprotkan langsung ke daun tanaman. 6. Pupuk Cair Pupuk cair dapat diberikan dengan cara disiramkan langsung ke tanah atau disemprotkan langsung ke daun tanaman. Pupuk cair biasanya lebih cepat diserap oleh tanaman sehingga dapat memberikan nutrisi yang lebih cepat. 7. Pupuk Organik Pupuk organik dibuat dari bahan-bahan alami seperti pupuk kandang dan kompos. Pupuk organik tidak hanya memberikan nutrisi pada tanaman, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas tanah. Pupuk organik dapat digunakan secara terus-menerus tanpa merusak tanah dan lingkungan sekitar. 8. Pupuk Kimia Pupuk kimia dibuat dari bahan kimia seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk kimia memberikan nutrisi yang lebih cepat dibandingkan dengan pupuk organik, namun juga dapat merusak tanah dan lingkungan sekitar jika digunakan terlalu sering atau terlalu banyak. 9. Jadwal Pemberian Pupuk Pemberian pupuk harus disesuaikan dengan jadwal pertumbuhan tanaman. Pupuk biasanya diberikan pada awal masa pertumbuhan, masa pembentukan buah, dan masa panen. Namun, jadwal pemberian pupuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. 10. Pupuk di Musim Hujan Pemberian pupuk di musim hujan harus diperhatikan dengan baik. Pupuk yang terlalu banyak dapat terbawa air dan merusak lingkungan sekitar. Sebaiknya, pemberian pupuk di musim hujan dilakukan saat hujan berhenti dan tanah sudah kering. 11. Pupuk di Musim Kemarau Pemberian pupuk di musim kemarau juga harus diperhatikan dengan baik. Tanah yang kering sulit menyerap pupuk sehingga pemberian pupuk harus dilakukan dengan hati-hati. Sebaiknya, pupuk diberikan pada saat tanah masih lembab atau setelah disiram. 12. Pupuk untuk Tanaman Buah Tanaman buah membutuhkan nutrisi yang lebih banyak dibandingkan dengan tanaman lainnya. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tanaman buah seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan magnesium. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 13. Pupuk untuk Tanaman Sayuran Tanaman sayuran membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 14. Pupuk untuk Tanaman Hias Tanaman hias membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 15. Pupuk untuk Tanaman Obat Tanaman obat membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 16. Pupuk untuk Tanaman Pangan Tanaman pangan membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 17. Pupuk untuk Tanaman Perkebunan Tanaman perkebunan membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 18. Pupuk untuk Tanaman Hutan Tanaman hutan membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 19. Pupuk untuk Tanaman Perikanan Tanaman perikanan membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 20. Pupuk untuk Tanaman Ternak Tanaman ternak membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 21. Pupuk untuk Tanaman Kebun Tanaman kebun membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 22. Pupuk untuk Tanaman Hidroponik Tanaman hidroponik membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 23. Pupuk untuk Tanaman Aquaponik Tanaman aquaponik membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan ses
Grow tentu sudah tidak asing lagi bagi para pecinta tanaman, terutama bagi mereka yang ingin menjalankan kegiatan berkebun indoor. Grow adalah sebuah alat yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman di dalam ruangan dengan memanfaatkan teknologi modern. Tidak seperti berkebun di luar ruangan, berkebun di dalam ruangan tentu membutuhkan perawatan yang berbeda. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah penggunaan pupuk. Pupuk yang tepat dan cara penggunaannya yang benar dapat membuat tanaman tumbuh subur dan sehat. Jenis-jenis Pupuk Terdapat dua jenis pupuk yang dapat digunakan untuk tanaman di Grow, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik seperti pupuk kandang, kompos, dan sisa-sisa tanaman. Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan kimia seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk anorganik biasanya lebih cepat bereaksi dan memberikan hasil yang lebih cepat dibandingkan dengan pupuk organik. Cara Penggunaan Pupuk Organik Jika Anda memilih menggunakan pupuk organik, cara penggunaannya sangatlah mudah. Campurkan pupuk organik dengan tanah atau media tanam yang akan digunakan untuk menanam tanaman di Grow. Pastikan untuk mencampurnya dengan merata agar tanaman dapat meresponsnya dengan baik. Pupuk organik biasanya bereaksi lebih lambat dibandingkan dengan pupuk anorganik, namun memberikan hasil yang lebih baik dalam jangka panjang. Selain itu, pupuk organik juga tidak berbahaya bagi lingkungan dan tidak meninggalkan residu kimia pada tanaman. Cara Penggunaan Pupuk Anorganik Jika Anda memilih menggunakan pupuk anorganik, pastikan untuk membaca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan. Pupuk anorganik biasanya harus dicampur dengan air terlebih dahulu sebelum digunakan. Setelah pupuk anorganik dicampur dengan air, tuangkan ke media tanam atau ke dalam sistem hidroponik di Grow. Pastikan untuk mengikuti dosis yang tertera pada kemasan agar tidak memberikan efek yang merugikan bagi tanaman. Frekuensi Pemupukan Frekuensi pemupukan juga perlu diperhatikan agar tanaman dapat tumbuh subur dan sehat. Pupuk organik biasanya dapat digunakan setiap 2-3 minggu sekali, sedangkan pupuk anorganik dapat digunakan setiap 1-2 minggu sekali. Jangan terlalu sering memberikan pupuk pada tanaman karena dapat menyebabkan akumulasi pupuk yang berlebihan pada tanaman dan akhirnya merusak akar. Pastikan juga untuk memberikan air yang cukup agar pupuk dapat diserap oleh tanaman dengan baik. Penutup Berkebun di Grow memang membutuhkan perawatan yang khusus, termasuk dalam hal penggunaan pupuk. Pilihlah jenis pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman Anda dan pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan dengan benar. Dengan penggunaan pupuk yang tepat dan frekuensi pemupukan yang tepat, tanaman Anda akan tumbuh subur dan sehat di dalam Grow.
Hendrasap Follow Berkatalah kepada dirimu sendiri "Aku ini orang yang tidak baik maka pekerjaanku yang terpenting adalah membuat kebaikan". 28 Oktober 2020 2 min read Pupuk growmore adalah salah satu pupuk daun dengan komposisi lengkap sebagai penunjang pembentukan sel baru pada fase vegetatif. Pupuk ini mudah larut dalam air sehingga nutrisinya dapat dengan mudah terserap tanaman. Kemudian apa sih keistimewa pupuk ini dikalangan para petani ? Yuk simak artikelnya. Kali ini Nonatani akan membahas tentang salah satu jenis pupuk NPK. Pembahasan pupuk growmore ini dibuat ringkas dan sederhana sehingga mudah dipahami pemula. Terdapat 6 subjudul mulai dari gambaran umum sampai harga pupuk growmore. Pupuk Growmore Salah satu unsur hara yang dibutuhkan tanaman paling banyak adalah unsur hara makro primer seperti unsur hara N. Jika tidak terpenuhi tanaman akan kekurangan klorofil, kerdil, anakan sedikit bahkan perkembangan buah bisa tidak sempurna. Tenang, hal itu dapat diatasi dengan pupuk growmore 32-10-10 yang telah di uji riset olah para ahli. 1. Gambaran Umum Pupuk Growmore memiliki bentuk kristal berwarna biru dan diproduksi oleh perusahaan Growmore gardena, CA 90248-2140 USA. Penggunaan pupuk ini mulai usia bibit sampai dewasa baik pada fase generatif maupun vegetatif. Terdapat beberapa macam jenis pupuk growmore dan kandungannya untuk menunjang pertumbuhan tanamanmu. Ada yang memiliki formula komplit unsur hara makro dan mikro. Ada juga untuk mengatasi defisiensi sulfur didaerah curah hujan tinggi. Pupuk Growmore 20-20-20 Growmore 20-20-20 adalah jenis pupuk daun yang bisa larut dalam air. Yang paling penting dari pupuk jenis ini adalah kandungan Nitrogen, Phosphorous dan Potassium. Biasanya digunakan untuk keperluan pemupukan umum dan dapat diaplikasikan pada semua tahap pertumbuhan tanaman. Growmore 32-10-10 Seperti diatas, Kandungan nitrogen tinggi merupakan ciri khas jenis pupuk growmore ini. Jika kamu menanam sayur yang diambil daunnya, Nitrogen akan berperan penting dalam fase pertumbuhan daun. Juga diimbangi dengan jumlah Phosphorous, Potassium dan zat hara mikro yang memadai. Growmore 10-55-10 Pembibitan Melihat komposisinya, Growmore 10-55-10 adalah untuk mengatasi defisiensi fosfor pada sayuran. Pupuk ini juga bermanfaat pada saat pembibibitan untuk mempercepat pertumbuhan akar, tunas dan meminimalkan kematian. Perakaran yang bagus akan membuat bibit semakin berkualitas. Apa Growmore 10-55-10 dapat merangsang pembentukan bunga dan buah? Jawabannya bisa. Yang penting nutrisinya seimbang dan sesuai dosis pemberian. 2. Kandungan Pupuk Growmore Tiga jenis pupuk growmore memiliki kadar yang berbeda-beda. Hal ini karena disesuaikan dengan kebutuhan tumbuhan. Kandungan Kadar % Growmore 321010 Growmore 202020 Growmore 105510 Nitrogen 32 20 10 Fosfor 10 20 55 Kalium 10 20 10 Urea 27 10,4 1 Amonia 2 3,9 8,5 Nitrat 3 5,7 0,5 Kalsium 0,05 0,05 0,05 Magnesium 0,10 0,10 0,10 Belerang 0,20 0,20 0,20 Boron 0,02 0,02 0,02 Tembaga 0,05 0,05 0,05 Besi 0,10 0,10 0,10 Mangan 0,05 0,05 0,05 Molybdenum 0,0005 0,0005 0,0005 Seng 0,05 0,05 0,05 3. Kelebihan Diantara 3 jenis growmore terdapat perbedaan dari segi manfaatnya. Manfaat lain yang didapat dari penggunaan growmore adalah sebagai berikut. Solubilitasnya tinggi dan endapan pun jarang ditinggalkan. Kompatibilitas terhadap beberapa fungisida dan insektisida. Aman, hemat waktu dan tenaga Memiliki unsur har mikro dan makro Membuat tanaman cepat tumbuh, sehat dan subur Jika tanamanmu sudah tua, kamu dapat menyemprotnya untuk mendorong daunnya hijau kembali Dapat digunakan kapan saja mulai tahap semai sampai dewasa Mempercepat tumbuhnya akar Tanaman akan cepat berbunga dan pemasakan buah Pupuk kualitas bagus 4. Kekurangan Memang pupuk daun memiliki berbagai kelebihan, tapi jangan salah pupuk ini juga ada kekurangannya kekurangannya. Harganya sedikit mahal Dengan semua nutrisi yang ada didalamnya membuat pupuk daun memiliki nilai jual yang sedikit mahal dari pada pupuk jenis lain. Ditambah pemerintah tidak menyubsidi jenis pupuk ini. Sehingga akan membuat harga cenderung lebih mahal. Dosis harus tepat Penggunaan pupuk pada daun memang hampir sama seperti penggunaan diakar. Hal ini harus kamu perhatikan supaya tanamanmu tidak mati. Menggunkan pupuk daun dalam harus sesuai jumlah dosis, jika tidak daun tanaman akan menguning dan akhirnya mati. Penggunaannya terbatas Jangan menggunakan pupuk daun pada tanaman sayur atau buah yang kulitnya tipis. Karena pupuk akan menempel ditanaman dan jika dikonsumsi akan berbahaya. 5. Cara Menggunakan Pupuk Growmore Cara menggunakan pupuk growmore cukup mudah. Yaitu dengan cara menyemprotkan larutan pupuk ke seluruh bagian daun tanaman. Berikut dosis untuk beberapa tanaman maupun aquascape. Nama Tanaman Dosis Anggrek 2 gr/liter Aglaonema 1-2 gr/liter Cabai 1-3gr/liter Adenium 2 gr/liter Aquascape 1-3 semprot/100 liter 6. Harga Pupuk Growmore Growmore biasa dibeli oleh pembudidaya tanamam hias. Namun adajuga petani yang membelinya untuk tanaman palawija. Emm berapa sih harganya ? Yuk simak tabel ini. Nama Harga Sumber Growmore 321010 100gr Growmore 202020 454gr Growmore 105510
Kocok dulu sebelum di gunakan GROW tidak memerlukan perekat Waktu Penyemprotan adalah PAGI Pukul – SORE Pukul – Jangan melakukan penyemprotan menjelang hujan atau saat matahari sedang panas terik atau malam hari saat tidak ada sinar matahari Jika turun hujan 1 jam setelah penyemprotan selesai, maka penyemprotan tidak perlu di ulang Pupuk kimia dikurangi 30 % Spuyer dikencangkan sehingga menghasilkan semprotan yang berkabut aja Lakukan penyemprotan dengan merata diarahkan ke permukaan daun bagian bawah telapak daun, bukan punggung daun Gandakan dosis bila melakukan penyemprotan pada batang dan penyiraman pada tanah/akar Jika menggunakan Takaran Tutup Botol kemasan 1 liter bagian dalam yang berwarna merah/hijau isinya setara dengan ± 10 cc. Untuk luasan 1 hektar, memerlukan ± 12 – 15 tangki untuk setiap kali penyemprotan tangki ukuran 14 liter
cara penggunaan pupuk di grow